Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menyusuri Desa Negeri Suah di Sumut Ini Berasa Seperti Sedang di Negeri Antah Berantah

Menyusuri Desa Negeri Suah di Sumatera Utara ini, semuanya masih serba tradisional. Ternak di bawah rumah, memasak pakai kayu bakar.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Menyusuri Desa Negeri Suah di Sumut Ini Berasa Seperti Sedang di Negeri Antah Berantah
Foto-foto: Tribun Medan/ Silfa Humairah
Air Terjun Sampurah Suah (kanan) dan jalan menuju Desa Negeri Suah di Sumatera Utara yang harus dilalui dengan berjalan kaki naik turun bukit. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Air Terjun Sampuran Suah cukup menjanjikan pemandangan nan indah dan pedesaan yang tenang dan terbilang cukup langka ditemukan di tempat lain.

Perjalanan lelah 2 jam dari Medan, dibuat tidak terasa karena akses jalan yang cukup bagus dari Medan ke Sibolangit hingga Sungai Seruway yang sekitar 2 kilometer lagi mencapai Desa Negeri Suah.

Wisatawan dimanjakan dengan pemandangan sawah hijau di lahan bertingkat, kemudian jalan besar tapi sepi dari kendaraan bus atau roda empat sehingga membuat udara sejuk.

Dari Sungai Seruway, rumah penduduk terbilang sepi, hanya beberapa rumah yang terlihat. Sehingga bus dan kendaraan pun jarang melintas.

Oh iya dari Desa Seruway menuju Desa Negeri Suah, ibarat mengunjungi tempat di negeri antah berantah yang belum pernah kita temui. 


Hamparan sawah hijau bertingkat menuju Desa Negeri Suah di Sumatera Utara.

Sesuai namanya, desa ini memang memiliki kekhasan, seperti memiliki peraturan negerinya sendiri. Yakni, jangan harap menemukan hal modern di Negeri Suah.

Berita Rekomendasi

Rumah-rumah di sana masih alami berupa rumah panggung dari bahan kayu dan tepas.

Di lantai bawah rumah, masih ada hewan ternak penduduk. Penduduk di sana juga memasak masih dengan kayu bakar dan makan hasil sayur kebun serta ikan dari sungai.

Jadi, tak salah anda memilih objek wisata Air Terjun Sampuran Suah untuk merasakan suasana berbeda dari tempat lain.

Sepanjang jalan menuju Negeri Suah, wisatawan diimbau berhati-hati karena ada penurunan dan tanjakan bebatuan karena jalan yang tak diaspal.

Berbanding terbalik dengan desa sebelumnya yang sudah modern dan jalannya pun diaspal, Desa Negeri Suah yang berada paling ujung ini sesuai dengan kondisi kampungnya yang alami, jalan menuju ke sana pun alami, yakni masih berupa tanah berlumpur dan bebatuan.

Dari Desa Negeri Suah, wisatawan cukup bertanya kepada warga atau meminta jasa pemandu dari penduduk untuk mengantarkan anda menuju air terjun.

Hanya sekitar 15 menit berjalan melewati pinggiran sawah penduduk, anda sudah mendengar suara deras air sampuran di bentangan alam terbuka nan indah.

Arman, penduduk, menuturkan, wisatawan belum banyak yang mengunjungi Air Terjun Sampuran Suah karena belum terlalu terkenal.

"Objek wisata Negeri Suah yang sedang terkenal yaitu Air Dua Suhu yang memiliki dua suhu air yakni panas dan dingin. Padahal untuk menjangkau Air Terjun Sampuran, wisatawan tinggal berjalan sekitar 15 menit. Airnya deras dan bersih di sekitar alam terbuka persawahan warga," katanya.

Menurutnya, sampuran merupakan bahasa Karo yang berarti air terjun dan Suah karena air terjunnya berada di Negeri Suah.

"Tapi wisatawan kerap menyebutnya berulang seperti Air Terjun Sampuran Suah di Negeri Suah karena tidak mengetahui makna Sampuran Suah itu sendiri sudah mewakili," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas