Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Car Free Night, Acara yang Memanjakan Penggemar Ngopi-ngopi Santai di Jember

Jember berusaha memikat wisatawan penggemar kopi lewat ajang "Car Free Night."

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Car Free Night, Acara yang Memanjakan Penggemar Ngopi-ngopi Santai di Jember
Kompas.com/ Sendy Aditya Saputra
Kafe Kolong Jembatan di Jember, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggelar kegiatan "Ngopi Bareng" pada 18-19 Desember 2015 di alun-alun kabupaten setempat yang dikemas dalam "Car Free Night" untuk memikat wisatawan penikmat kopi dari luar daerah.

"Kami mengakomodasi komunitas warung kopi dan tembakau yang berada di Jember dengan mengambil tema 'Asyiknya Ngopi di Kota Tembakau', sehingga diharapkan dapat menarik wisatawan yang suka kopi dan tembakau," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jember, Sandi Suwardi Hasan di Jember, Sabtu (19/12/2015).

Ada sekitar 10 warung kopi terkenal di Jember yang bergabung dalam acara ngopi bareng di antaranya Cak Wang, Zibond, Ndalung, Kontjo Lawas, Markesot, Coffe Toffe, dan Rolas. Sedangkan untuk tembakau ada Mangli Djaja Raja (MDR) dan Boss Indonesia (BIN).

"Kegiatan itu untuk mengapresiasi komunitas kopi yang kini banyak hadir di Jember. Bahkan setiap warung kopi juga menghadirkan langsung alat-alat untuk mengolah kopi dengan gaya dan tekniknya sendiri," tuturnya.

Dengan demikian, lanjut Sandi, masyarakat bisa langsung melihat proses dari biji kopi menjadi kopi yang diseduh dan masing-masing warung kopi tersebut memiliki cara yang berbeda dalam mengolah hingga menyajikan minuman kopi kepada konsumen.

"Masing-masing warung kopi membuat seduhan kopi yang terbaik untuk para penikmat kopi warga Jember dan luar daerah yang datang, sehingga mereka dapat mengetahui destinasi warung kopi mana saja yang berkualitas di Jember," paparnya.

Berita Rekomendasi

Menurut Sandi, sebagian besar warung kopi yang sudah memiliki pangsa pasar tersendiri itu mengolah biji kopi asli dari Jember seperti Warkop Markisot yang mengambil kopi dari Kebun Ketajek milik Perusahaan Daerah Perkebunan Kahyangan, kemudian Warkop Zibond mengambil kopi dari Kebun Durjo di Kecamatan Sukorambi.

"Sedangkan Warkop Cak Wang mengombinasikan kopi Silo dengan Bondowoso. Dengan berbagai potensi lokal yang tinggi diharapkan akan membuat masyarakat mengenal lebih jauh tentang kopi asli Jember," ucap mantan Kabag Humas Pemkab Jember itu.

Pihak Disparbud, menurut Sandi, melakukan kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) ESDM untuk mengikutkan kopi Jember dalam berbagai pameran yang digelar di luar daerah.

"Hal itu akan menjadi promosi kopi khas Jember, sehingga kopi olahan asli Jember bisa semakin terkenal di luar daerah hingga mancanegara seperti produk tembakau Jember," katanya. (antara)

Sumber: Antara
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas