Pura Krangkeng: Pura Unik di Nusa Penida yang Miliki Meja Pengadilan, Palu dan Goa
Selain memiliki potensi alamnya yang banyak diminati wisatawan, tempat ini ternyata menjadi tujuan perjalanan spiritual bagi umat Hindu.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, KLUNGKUNG – Pulau Nusa Penida yang menjadi bagian dari Kabupaten Klungkung, Bali.
Selain memiliki potensi alamnya yang banyak diminati wisatawan, tempat ini ternyata menjadi tujuan perjalanan spiritual bagi umat Hindu.
Satu di antaranya yakni Pura Puncak Mundi.
Pura Puncak Mundi. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)
Terletak di puncak Bukit Mundi, tepatnya di Banjar Rata Desa Klumpu, Nusa Penida, Puncak Bukit Mundi disebut-sebut merupakan puncak tertinggi di dataran Nusa Penida.
Untuk mencapai lokasi ini, membutuhkan tenaga ekstra mengemudikan mobil maupun sepeda motor.
Karena jalannya berlika-liku serta turunan dan tanjakan harus dilalui.
Selain itu, jalannya pun tidak mulus aspal hingga puncak, tetapi masih bebatuan.
Pura Puncak Mundi terdiri dari tiga paleban pura yaitu Pura Beji tempat persembahyangan pertama.
Disusul Pura Krangkeng dan Pura Puncak Mundi yang merupakan stana Ida Batara Lingsir.
Kali ini akan dibahas mengenai Pura Krangkeng terlebih dahulu.
Pura Puncak Mundi. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)
“Semenjak saya lahir, pura itu sudah ada, namun ada ciri-ciri (pawisik) dari Beliau, ada roh yang terpenjara di sini,” jelas Pemangku Pura Puncak Mundi, I Gede Darsana beberapa waktu lalu.
Warga yang datang ke sini untuk memohon petunjuk akan diberi pawisik untuk dibuatkanlah pelinggih Yamadipati dan Jambangan.
Di mana tempat ini terdapat meja pengadilan yang disebut meja pengampunan.
Jika ada pamedek tangkil (warga yang sembahyang), setelah melakukan persembahyangan di sini umat diminta mengambil palu tersebut dan diletakkan di siwa duara 3 kali sebagai simbol pengampunan dari beliau.
Selain meja pengadilan sebagai meja pengampunan dan palu.
Terdapat pula sebuah goa yang diberi nama Goa Krangkeng.
Goa tersebut diyakini banyak roh yang dipenjara disana.
‘Roh yang dikernagkeng (penjara) tersebut adalah mereka yang selama masih hidup melakukan perbuatan yang banyak dosa,” tambahnya.
Di goa kerangkeng tersebutlah roh tersebut berada setelah dihukum, digoreng pada jambangan yang ada di sana, selanjutnya dimasukkan ke dalam Goa Kerangkeng (penjara niskala).
Goa Krangkeng ini diyakini tembus hingga Goa Giri Putri, pernah ada kejadian ayam yang lepas di Goa tersebut akhirnya tembus di Goa Giri Putri.(*)