Jelajah ke Pusuk Buhit, Gunung yang Disakralkan Masyarakat Batak
Dalam kepercayaan mereka “Si Raja Batak di turunkan ke bumi pertama kali dari kahyangan oleh Mulajadi Nabolon di kaki gunung Buhit.
Editor: Malvyandie Haryadi
Sesekali akan menjumpai pohon pinus di sekitar savanna yang begitu luas.
Bagi para pencinta petualangan, jalur ini sangat tepat.
Selain panorama alam yang danau toba yang terlihat begitu luas, kepuasan dari pencapaian titik puncak akan lebih terasa.
Dengan konsekuensi, persedian air harus memadai, karena tidak banyak sumber air di lokasi ini.
Titik air berada di Cawan Naibaho atau cawan paling atas di Desa Aek Rangat.
Cawan ini merupakan tempat persembahan masyarakat lokal.
Juga merupakan wujud terima kasih kepada leluhur karena telah memberikan pasokan air kepada penduduk yang tinggal di kaki gunung pusuk buhit.
Tak heran jika banyak pipa air di sekitar lokasi.
Itu sebabnya, bagi para pendaki harus menjaga kebersihan air dan tidak boleh mencemari air disekitar cawan karena air tersebut menjadi sumber kebutuhan masyarakat lokal.
"Bagi anda yang penasaran dengan keindahannya, silahkan rasakan sendiri suasana pendakian menuju puncak gunung yang sakral ini," ujar Darmawan Sahputra.
Ia menuturkan agar wisatawan dapat memilih jalur sesuai karakter dan kemampuan.
"Dan yang tak kalah penting, jaga sikap, dan tata krama kebudayaan lokal di sana," katanya.
Menurutnya, gunung bukan untuk ditakhlukan, melainkan untuk dicintai dan juga proses untuk belajar serta menempa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.