Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kedung Tumpang, Kolam Alami di Tulungagung, Objek Wisata Ini Ngehits di Media Sosial

Mungkin sebagian orang sudah tahu tempat wisata ini tapi percayalah bahwa tidak semua yang tahu sudah mengunjungi Kedung Tumpang.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kedung Tumpang, Kolam Alami di Tulungagung, Objek Wisata Ini Ngehits di Media Sosial
National Geographic/Nurul Kusumawardani
Salah satu pengunjung sedang melompat dari tebing untuk berenang di kolam-kolam alami di Kedung Tumpang, Pucanglaban, Tulungagung. 

Kebanyakan pengunjung yang datang masih dari sekitar Jawa Timur seperti Surabaya, Kediri, Blitar, dan Malang.

Intinya dari mana pun Anda, harus menuju ke daerah Tulungagung.

Setiba di Tulungagung, Anda harus melanjutkan perjalanan ke Desa Pucanglaban, di mana wisata Kedung Tumpang dan dua wisata Pantai Molang dan Pantai Lumbung.

Berkunjung ke Kedung Tumpang tidak semudah membalikkan telapat tangan.

Sebaiknya jika ingin ke Kedung Tumpang menggunakan sepeda motor karena bila menggunakan mobil, Anda harus memarkirkan kendaraan roda empat Anda di tempat yang telah disediakan.

Dan harus melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motor untuk tiba di puncak bukit.

Namun, Anda yang menggunakan kendaraan roda empat tak perlu khawatir karena banyak warga yang menyediakan jasa ojek sampai puncak bukit dan hanya membayar Rp10.000 per orang.

Berita Rekomendasi

Bila Anda menggunakan sepeda motor, hanya mengikuti jalur untuk sampai ke puncak bukit, memarkir sepeda motor dan membayar Rp5.000.

Setiba di puncak bukit, perjalanan Anda untuk berenang di kolam-kolam alami atau sekedar menikmati indahnya pemandangan laut biru dari tebing belum selesai.

Bahkan Anda harus berjuang lebih keras lagi. Posisi Anda yang berada di atas puncak bukit harus turun dan menyusuri jalur yang cukup curam dan berat.

Kehati-hatian sangatlah dibutuhkan bagi Anda yang tidak terbiasa beraktivitas di alam terbuka.

Trek yang dilewati menuruni bukit dengan kemiringan yang berbeda, dan lebar jalannya hanya setapak.

Tidak ada keamanan khusus untuk menuruni bukit, hanya tali nilon yang dapat Anda pegang.

Tali yang diikatkan dari akar ke akar pohon oleh warga ini sangat membantu pengunjung.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas