Makam Raja Tallo, Pengunjungnya Beragam, Ada yang Belajar Sejarah Hingga Tunaikan Nazar
Salah satu lokasi yang menjadi pilihan wisata budaya adalah Komplek Makam Raja Tallo, kecamatan Ujung Tanah kota Makassar.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Timur Nurul Adha Islamiah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Salah satu lokasi yang menjadi pilihan wisata budaya adalah Komplek Makam Raja Tallo, kecamatan Ujung Tanah kota Makassar.
Di kawasan kompleks terdapat sejumlah makam raja-raja Tallo maupun utusan kerajaan dari luar Sulsel.
Makam Raja-Raja Tallo yang dibawahnya ditulis beberapa nama-nama raja atau keluarga raja yang makamnya masih bisa dikenali, seperti Sultan Mudaffar (Imanginyarrang Dg Makkiyo, Raja Tallo VII, 1598 – 1641), Sawerannu (istri Raja Tallo VII), hingga Sultan Abdul Kadir (Mallawakkang Dg Matinri, Raja Tallo IX).
Ketika memasuki kawasan kompleks, suasana sejuk langsung menyambut.
Beberapa pohon berdiri dengan kokohnya, memayungi area makam dari teriknya matahari.
Adapula lorong tempat berjalan kaki, yang semakin memudahkan langkah menapaki sejarah kerajaan Tallo.
Di bagian belakang makam, berdiri sebuah rumah panggung nan megah.
Dapat menjadi tempat beristirahat bagi pengunjung usai mengelilingi area kompleks.
Di sebelah kiri ketika memasuki kompleks, nampak sebuah makam yang dianggap istimewa.
Selain bentuknya lebih tinggi dari yang lain, makam tersebut milik Sultan Mudaffar.
Di sisi lain terdapat makam Sultan Abd. Kadir (Mallawakkang Dg Matinri, Raja Tallo IX), menjadi makam yang paling tinggi di dalam kompleks Makam Raja-Raja Tallo.
Di antara sekitar 78 kuburan di Makam Raja-Raja Tallo ini, hanya 20 yang bisa dikenali.
Saat Tribun menyambangi komplek makam Raja Tallo, Jumat (1/1/2016) beberapa orang berziarah ke makam Sultan Mudaffar.
Alasannya adalah untuk menunaikan nazar atas kesembuhan penyakitnya.
"Saya kesini untuk selesaikan nazar, dulu waktu sakit sempat bernazar kalau sembuh mau ziarah ke makam Sultan Mudaffar," ujarnya kepada Tribun.
H. Karim, pengasuh makam mengungkapkan wisatawan ramai berkunjung ketika akhir pekan.
"Ramai kalau akhir pekan, biasanya pelajar datang studi banding. Banyak juga beberapa keluarga dari berbagai daerah datang berziarah dan memanjatkan doa," jelasnya.
Komplek mulai dipugar sejak tahun 1971 hingga 1982.
Saat itu termasuk ke dalam program Pemerintah Soeharto Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Bangunan makam yang dipugar tidak mengubah struktur asli, saat ini nampak asri, tertata apik dan rapi dengan pepohonan yang rindang dan menjadi objek wisata dan budaya.
Kompleks makam raja-raja Tallo menjadi refleksi sejarah dan budaya bagi pengunjung yang ingin merasakan atmosfer kerajaan Tallo.
Letaknya di wilayah Tallo kecamatan Ujung Tanah kota Makassar, dekat dengan pintu tol (ramp) Tallo jalur tol Ir Sutami dan jalan Tol Pelabuhan.
Tak sulit mendapatkan akses ke tempat ini dari bandara Sultan Hasanuddin. (*)