Inilah Nama-nama Rajo Tallo yang Pemakamannya di Makassar Dibanjiri Peziarah
Inilah nama-nama Raja Tallo yang kuburannya di Makassar dibanjiri para peziaran selama liburan tahun baru.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Timur Nurul Adha Islamiah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Salah satu lokasi yang menjadi pilihan dalam mengisi liburan adalah Komplek Makam Raja Tallo, kecamatan Ujung Tanah kota Makassar.
Di kawasan kompleks terdapat sejumlah makam raja-raja Tallo yang pernah memerintah kerajaan Tallo.
Makam Raja-Raja Tallo yang dibawahnya ditulis beberapa nama-nama raja atau keluarga raja yang makamnya masih bisa dikenali, yakni Sultan Mudaffar (Imanginyarrang Dg Makkiyo, Raja Tallo VII, 1598 – 1641), Sawerannu (istri Raja Tallo VII), Sultan Abdul Kadir (Mallawakkang Dg Matinri, Raja Tallo IX), Sultan Syaifuddin (Imakkasumang Dg Mangurangi, Raja Tallo XII, 1770 – 1778), Sultana Sitti Saleha (Madulung, Raja Tallo XIII), Sultan Muh Zainal Abidin (La Oddang Riu Dg Mengeppe, Raja Tallo XV, Raja Gowa XXX), Yandulu (Krg Sinrijala), Pakanna (Raja Sanrobone XI), Sultana Sitti Aisyah (Mangati Dg Kenna), I Malawakkang Dg Sisila (Abd Kadir), Abdullah Bin Abd Gaffar (Duta Bima di Tallo), Linta Dg Tasangnging (Krg Bonto Sunggua Tumabicara Butta Gowa), Abdullah Daeng Riboko, Arif Krg Labbakang, Imanuntungi Dg Mattola, Karaeng Parang-Parang (Krg Bainea Ri Tallo), Saribulang (Krg Campagana Tallo), Mang Towayya, Sinta (Karaeng Samanggi), Karaenta Yabang Dg Talomo (Krg Campagaya Krg Bainea Ri Tallo), Karaeng Mangarabombang (Krg Bainea Ritallo).
Ketika memasuki kawasan kompleks, suasana sejuk langsung menyambut. Beberapa pohon berdiri dengan kokohnya, memayungi area makam dari teriknya matahari.
Adapula lorong tempat berjalan kaki, yang semakin memudahkan langkah menapaki sejarah kerajaan Tallo.
Di bagian belakang makam, berdiri sebuah rumah panggung nan megah. Dapat menjadi tempat beristirahat bagi pengunjung usai mengelilingi area kompleks.
Di sebelah kiri ketika memasuki kompleks, nampak sebuah makam yang dianggap istimewa. Selain bentuknya lebih tinggi dari yang lain, makam tersebut milik Sultan Mudaffar.
Di sisi lain terdapat makam Sultan Abd. Kadir (Mallawakkang Dg Matinri, Raja Tallo IX), menjadi makam yang paling tinggi di dalam kompleks Makam Raja-Raja Tallo. Diantara sekitar 78 kuburan di Makam Raja-Raja Tallo ini, hanya 20 yang bisa dikenali.
saat Tribun menyambangi komplek makam Raja Tallo, Jumat (1/1/2016) beberapa orang berziarah ke makam Sultan Mudaffar.
Alasannya adalah untuk menunaikan nazar atas kesembuhan penyakitnya. "Saya kesini untuk selesaikan nazar, dulu waktu sakit sempat bernazar kalau sembuh mau ziarah ke makam Sultan Mudaffar," ujarnya kepada Tribun.
H. Karim, pengasuh makam mengungkapkan wisatawan ramai berkunjung ketika akhir pekan.
"Ramai kalau akhir pekan, biasanya pelajar datang studi banding. Banyak juga beberapa keluarga dari berbagai daerah datang berziarah dan memanjatkan doa," jelasnya.
Komplek mulai dipugar sejak tahun 1971 hingga 1982. Saat itu termasuk ke dalam program Pemerintah Soeharto Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Bangunan makam yang dipugar tidak mengubah struktur asli, saat ini nampak asri, tertata apik dan rapi dengan pepohonan yang rindang dan menjadi objek wisata dan budaya.
Kompleks makam raja-raja Tallo menjadi refleksi sejarah dan budaya bagi pengunjung yang ingin merasakan atmosfer kerajaan Tallo.
Letaknya di wilayah Tallo kecamatan Ujung Tanah kota Makassar, dekat dengan pintu tol (ramp) Tallo jalur tol Ir Sutami dan jalan Tol Pelabuhan. Tak sulit mendapatkan akses ke tempat ini dari bandara Sultan Hasanuddin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.