Air Terjun Pulau Mursala, Selain Punya Banyak Keunikan, Tempat Ini Juga Punya Kisah yang Melegenda
Air terjun Pulau Mursala yang berada di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ini memiliki banyak keunikan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Air terjun Pulau Mursala yang berada di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ini bisa disebut unik.
Pasalnya menjadi satu dari sedikit air terjun di dunia yang langsung turun ke laut.
Beberapa di antaranya adalah Kilt Rock Waterfall di Skotlandia, Falls Sounds Milford di fjords Selandia Baru, dan Jeongbang di Pulau Jeju, Korea Selatan.
Air terjun Pulau Mursala. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Wisatawan yang melewatinya pun dibuat "pangling" melihat derasnya air tawar yang mengalir di batu granit kemerah-merahan yang setinggi raksasa alias sekitar 50 meter.
Di Indonesia sendiri, selain di pulau Mursala, juga terdapat air terjun sejenis di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara yaitu air terjun Kahatola.
Jika musim hujan, tebing tinggi tersebut dipancuri air deras dari muara sungai di atasnya.
Tapi jika kemarau, hanya bagian tengah batu yang dialiri, sedangkan sekitaran batu lainnya hanya tampak basah.
Hal itu terjadi karena sedikitnya debit air yang turun sehingga air terjunnya tidak terlalu tampak, apalagi jika dilihat dari kejauhan.
Keunikan lain yang dimiliki air terjun pulau mursala ini adalah bahwa air terjun ini berasal dari aliran sungai terpendek di dunia.
Memiliki lebar 400 meter dengan panjang hanya sekitar 700 meter.
Menikmati guyuran air terjun di Pulau Mursala. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Air terjun dengan ketinggian lebih kurang 50 meter yang langsung jatuh dari tebing pulau ke permukaan laut.
Air terjun ini berada pada bagian pulau yang menghadap langsung ke Samudra Hindia.
Air mengalir pada batuan granit kemerah-merahan di tebing pulau, lalu tercurah dalam volume yang besar ke permukaan laut dengan bunyi berdebum-debum.
Volume air terjun akan lebih besar lagi pada musim penghujan.
Untuk anda yang hanya ingin merekam keindahan air terjun itu, kamu bisa menyaksikannya dengan menyewa kapal.
Tapi jangan buru-buru melompat karena kedalaman air di bawah air terjun mencapai 4 meter, belum lagi jika ombak sedang kencang, biaa terbawa ke tengah laut.
Menurut Aman, awak kapal, biasanya pengunjung hanya bisa lihat air terjun dari jarak dekat, tapi tetap di atas kapal.
"Bagi yang mau nyebur, kita pastikan dulu bisa renang, itupun tetap pakai pelampung. Biasanya yang maksa nyebur itu kalangan anak muda atau traveller dari luar kota, karena sayang tak nyemplung udah jauh-jauh dan mahal-mahal ke sini," katanya.
Di balik pesonanya, ternyata air terjun Pulau Mursala ini juga memiliki legenda tersendiri yang berkembang di masyarakat sekitar.
Konon, kata Aman, awak kapal, air terjun ini merupakan tempat bermain seorang putri cantik bernama Putri Runduk.
Putri Runduk memiliki kolam tempat mandi di atas air terjun dari mana air terjun ini mengalir.
Cerita Putri Runduk memang menjadi cerita terkenal yang masih dipertentangkan kefaktaannya.
Menurut cerita, Putri Runduk adalah permaisuri Raja Jayadana yang memerintah Kota Kerajaan Barus Raya, sebuah kerajaan Islam di wilayah Sumatera Utara pada abad ke-7 M.
Putri Runduk memiliki paras yang cantik rupawan sehingga termahsyur sampai ke luar kerajaan.
Putri Runduk bisa sampai di Pulau Mursala karena melarikan diri dari negerinya yang sudah porak poranda akibat diserang dan dikuasai oleh Raja Sanjaya, kemudian direbut oleh Raja Janggi.
Suaminya terbunuh dan Putri Runduk tidak mau dinikahi oleh Raja Sanjaya, di antaranya karena perbedaan agama (Putri Runduk beragama Islam sedang Raja Sanjaya beragama Hindu).
Dikisahkan pula bahwa sang Putri menceburkan diri ke laut sekitar pulau Mursala saat dikejar Raja Janggi, lalu hilang.
Untuk menuju Sibolga, saat ini sudah tersedia penerbangan komersial dari Medan, bandara Kualanamu.