Pantai Walakiri di Sumba, Datanglah Saat Airnya Surut, Pesonanya Menakjubkan
Datanglah ke Pantai Walakiri di Sumba Timur saat air laut sedang surut. Saat itu, pesonanya akan tampak sempurna.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU -- Pantai Walakiri. Begitu namanya. Ada di Pulau Sumba. Tepatnya berada wilayah di desa Watumbaka, kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur.
Pantai ini cukup mudah diakses karena berada tidak terlalu jauh. Dengan kendaraan - memilih ke arah timur menuju Malolo - dapat ditempuh sekitar 30 menit perjalanan dari kota Waingapu.
Sepintas pantai Walakiri sama dengan pantai lainnya. Hamparan pasir putih membentang. Deretan pohon kelapa dan cemara di pinggirnya, berpadu dengan pasir putih dan birunya laut. Di sebelah barat ada rumpun pohon bakau (mangrove).
"Saat air laut naik, pemandagan di Walakiri tidak begitu indah. Lain dengan saat air laut surut," ujar Dion Lodu saat ditemui di Pantai Walakiri, belum lama ini.
Pemandangan berubah ketika air laut surut. Keindahan pantai Walakiri pun terekspose. Saat itu Anda dapat menikmati kecantikan Walakiri dengan lebih optimal.
Anda bisa berjalan dan bermain hingga cukup jauh dari tepi pantai karena area pasir pantainya pun menjadi lebih luas. Anda pun lebih menikmai keindahan mangrove. Dan, lebih leluasa memotret dari dekat deretan pohon mangrove yang ada di pantai ini.
Jika dicermati, ada yang unik dari pasir di pantai Walakiri. Terdapat dua jenis tekstur pasir yang berbeda antara pasir di tepi pantai dan pasir di area bekas laut yang surut.
Pasir di tepi pantai memiliki tekstur seperti pasir pantai pada umumnya, yaitu butiran-butiran berwarna putih gading dan kasar. Sedangkan pasir di area bekas laut yang surut memiliki tekstur halus, menyerupai bedak.
Tapi pasirnya padat. Ketika berjalan di atasnya, kaki tidak tertanam.
Dan uniknya lagi ada garis batas yang jelas antara kedua jenis pasir tersebut.
Di sisi ujung pantai Walakiri, bertebaran pohon mangrove, ada yang besar dan banyak juga yang kecil.
Nah, yang unik adalah mangrove yang masih kecil, karena rantingnya masih kecil-kecil dan daunnya belum terlalu rimbun. Rantingnya pun tumbuh tidak lurus, tapi meliuk-liuk. Seakan-akan pohon-pohon mangrove ini sedang menari.
Kemudian ada area dengan pasir yang membentuk alur garis-garis. Di area ini pasirnya putih, lembut dan lembek karena masih sedikit digenangi air laut. Meski demikian, saat berjalan kaki tidak tertanam.
Di area ini juga terlihat banyak biota laut. Anda bisa dengan mudah menjumpai bintang laut yang banyak bertebaran. Siput pun banyak nian.
Berekreasi sambil menikmati biota laut, rasanya sesuatu banget.
Sedikit berbeda dengan pantai-pantai lain di Sumba Timur yang biasanya sangat sepi, pantai ini cukup ramai karena banyak pemukiman warga di sekitarnya. Anda dapat menemukan warung-warung kecil yang menjual makanan ringan dan minuman.
Tidak ada salahnya anda mengunjungi pantai ini jika anda sedang berada di Waingapu.*