Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - "Dari beberapa tempat yang menjual Soto Banjar di Yogyakarta, di sini rasa sotonya paling persis dengan soto Banjar yang ada di Kalimantan".

Hal tersebut adalah kalimat yang muncul dari Fanny salah seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta setelah mencicipi soto Banjar milik Rumah Makan Queen "Masakan Banjar".

Rumah Makan Queen, khas Banjar di Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Menurut pemuda yang besar di Sampit, Kalimantan Tengah tersebut, rasa kuahnya yang gurih dan kaya rempah sama dengan rasa soto yang banyak ada di Kalimantan.

Sesuai dengan namannya, rumah makan yang berada di jalan Damai No.3, Dayu, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta ini memang menyedaikan beberapa jenis masakan Banjar.

Nah, salah satu andalannya adalah Soto Banjar.

Prayoga (25), pengelola rumah makan Queen mengatakan dengan merintis tempat makan tersebut dia ingin menghadirkan masakan dengan citarasa yang asli Banjar.

Dia mencontohkan, jika kebanyakan soto Banjar yang ada di Yogyakarta kuahnya agak bening, tetapi kuah soto di tempat ini tampilannya putih dan cukup pekat.

"Di Banjarmasin kuah soto terbuat dari susu ataupun kocokan telur bebek, jadi warnanya putih pekat dan rasanya gurih. Dan di sini kami memilih menggunakan kocokan telur bebek," ujar pria asli Banjarmasin tersebut.

Soto Banjar. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Jika memesan satu porsi soto Banjar, anda akan mendapatkan satu porsi soto yang disajikan dengan piring bukannya mangkuk.

Dalam piring tersebut terdapat bihun, suiran daging ayam kampung, potongan telur bebek, perkedel kentang kemudian disiram kuah.

Untuk menikmati soto ini anda bisa memilih menggunakan nasi ataupun lontong.

Saat mencicipi kuah berwarna kuning dan sedikit berminyak tersebut, rasa rempah-rempah akan langsung terasa.

Penggunaan kocokan telur bebek membuatnya memiliki rasa gurih, tetapi tidak meninggalkan rasa amis.

Beragam lauk disediakan untuk menikmati soto, mulai dari telur bebek dan beberapa bagian dari daging ayam, seperti sayap dan paha.

Selain soto banjar, ada juga menu nasi kuning khas Banjar.

Nasi kuning ini disajikan dengan beberapa lauk yang dimasak merah, seperti ayam, telur, dan sambal goreng hati, serta diberi taburan srundeng.

"Kami juga punya menu lontong masak habang. Hidangan ini adalah lontong sayur. Sayur yang digunakan adalah nangka yang dimasak dengan santan," ujar Yoga. Untuk lauknya sama dengan yang digunakan untuk hidangan nasi kuning.

Diceritakan Yoga, ide awal untuk membuka rumah makan ini barasal dari adiknya yang kuliah di Yogyakarta dan cukup sulit menemukan rumah makan yang benar-benar memiliki citarasa asli Banjar, akhirnya mereka mencoba usaha ini.

Untuk benar-benar menghasilkan masakan dengan citarasa yang autentik Banjar, Yoga mendatangkan juru masak asli orang Banjar.

Tidak hanya itu, beberapa bahan baku yang tidak ada di Yogyakarta dia datangkan langsung dari Banjarmasin, seperti cabai kering, dan beberapa bumbu lainnya.

Karena citarasanya yang benar-benar Banjar, banyak komunitas masyarakat Kalimantan sering mendatangai tempat makan ini.

"Biasanya mahasiswa, ataupun komunitas warga Kalimantan lainnya banyak yang makan di sini, terlebih pada akhir pekan," tambah Yoga.

Untuk harga, anda bisa menikmati makanan di rumah makan Queen ini dari harga Rp.11 ribu hingga yang paling mahal Rp.21 ribu. Setiap harinya tempat makan ini buka dari jam 06.30 pagi hingga 06.00 sore.(*)