Air Terjun Tenggeler di Bangka, Warga Kadang Melihat Penampakan Kakek Berjanggut Putih
Warga kadang melihat penampakan kakek berjanggut panjang berbaju putih di Air Terjun Tenggeler di Pangkalniur, Bangka ini.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan
TRIBUNEWS.com BANGKA - Kelelahan usai menelusuri perjalanan dari Pangkalpinang ke Desa Pangkalniur Kecamatan Riausilip kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terbayarkan dengan sejuknya udara hutan bukit Maras dan dinginnya air terjun Tenggeler Pangkalniur.
Apalagi saat berendam dalam air bening yang mengalir dari atas bebatuan bukit Maras sembari menikmati nyanyian burung hutan.
Bagi warga Pulau Bangka, keberadaan air terjun Tenggeler Pangkalniur memang belum begitu dikenal luas.
Air terjun yang berada di kawasan Dusun Tiga Desa Pangkalniur ini seolah baru terungkap keberadaannya akhir-akhir ini.
Air Terjun Tenggeler di Pangkalniur, Bangka.
Padahal akses menuju lokasi air terjun Tenggeler tidaklah terlalu sulit lantaran hanya berjarak sekitar 8 KM dari jalan raya yang membelah Desa Pangkalniur atau memakan waktu sekitar setengah jam perjalanan dari desa tersebut.
Saat ini akses jalan ke lokasi air terjun sediri masih berupa jalan kampung melewati kebun warga dan hutan konservasi Bukit Maras yang bisa di masuki sepeda motor.
"Air terjun Tenggeler sendiri merupakan aset terpendam bagi pangkalniur. Akhir-akhir ini baru dikenal setelah kami promosikan lewat media sosial. Orang selama ini tahunya air terjun hanya ada di Buhir dan Dalil. Tapi di desa kita juga ada sejak dulu," jelas Kepala Desa Pangkalniur Agustino, Selasa (5/1).
Ada sejumlah keunikan yang dimiliki air terjun Tenggeler yang memiliki ketinggian sekitar 7 meter ini yaitu bentuknya yang bercabang dua dan terdiri dari dua tingkat air terjun.
Selain itu ada sebuah goa yang cukup besar dilokasi air terjun.
"Goa itu bisa dimasuki belasan orang. Ada walet juga di dalamnya," ungkap Agustino.
Menurutnya, air terjun Tenggeler memiliki legenda tersendiri yang hidup di tengah masyarakat setempat yaitu adanya sang penjaga air terjun yang di sebut kakek berjanggut kawat.
"Ada yang ketemu penampakannya di aliran air terjun itu. Sosoknya kakek berjanggut panjang berbaju putih. Tapi tidak ganggu cuma menampakkan diri saja," jelasnya.
Sehubungan dengan keberadaan air terjun Tenggeler, Agustino berharap kawasan air terjun yang kini merupakan bagian kawasan hutan konservasi Bukit Maras dapat dikelola pihak desa.
"Apalagi saat ini mulai ramai dikunjungi pengunjung. Kita berharap jalan menuju lokasi air terjun dapat diperbaiki minimal tanah puru dulu lah," imbuhnya.(*)