Desa Wisata Penglipuran di Bali, Inilah Daya Pikatnya di Mata Wisatawan Asing
Inilah daya tarik Desa Wisata Penglipuran di Bangli menurut para wisatawan asing.
Editor: Agung Budi Santoso
Desa Adat Penglipuran menggunakan sistem perwakilan dengan jumlah 76 dewan desa.
Jumlah itu menggambarkan 76 angkul-angkul dari jejer barat sebanyak 38 dan jejer timur sebanyak 38 yang saling berhadapan.
“Angka kunjungan Desa Wisata Penglipuran terjadi kenaikan dari 2014 dibanding 2015. Rata-rata di 2014, kunjungan wisawatan mencapai 150 sampai 160 orang per hari. Sedangkan pada 2015 meningkat menjadi 170 sampai 200 orang wisatawan per hari,” kata Wayan Supat.
Tiket masuk bagi wisatawan dibedakan dewasa dan anak domestik dan mancanegara.
Domestik untuk dewasa dikenakan Rp 15 ribu, dan untuk anak-anak Rp 10 ribu.
Sedangkan tiket dewasa mancanegara dikenakan Rp 30 ribu, dan anak-anak Rp 25 ribu.
Mengenang Kapten Anak Agung Anom Muditha
Tugu Pahlawan Penglipuran, terletak di sisi selatan Desa Wisata Penglipuran, dan sudah berdiri sejak 1947.
Monumen ini didirikan untuk memperingati perang revolusi di Bangli yang dipimpin Kapten Anak Agung Anom Muditha.
Monumen seluas 1,5 hektare bergaya bangunan Bali dengan Balai Cura Yudha ini dibangun penduduk Desa Penglipuran untuk mengenang Kapten Anak Agung Anom Muditha beserta pasukannya yang gugur dalam menghadapi Tentara NICA pada 20 November 1947.
“Beliau gugur di sini tepat 20 November 1947. Tanggal dan bulannya bersamaan dengan Pahlawan I Gusti Ngurah Rai, tetapi berbeda satu tahun," kata Wayan Supat.
Dia menambahkan, warga Desa Penglipuran mengakui Kapten Anak Agung Anom Muditha sebagai pahlawan revolusi, walaupun belum mendapat pengakuan sebagai pahlawan nasional. (*)
Desa Wisata Penglipuran
* Lokasi 30 kilometer dari Kota Denpasar dengan jarak tempuh sekitar 1 jam
* Tiket masuk :
Dewasa Domestik Rp 15 ribu
Anak-anak Domestik Rp 10 ribu
Dewasa Mancanegara Rp 30 ribu
Anak-anak Mancanegara Rp 25 ribu