Batu Raksasa Berbentuk Kemaluan Pria di Gua Liang Bua di Manggarai
Selain fosil manusia Flores era Purbakala, di Gua Liang Bua ini juga ada batu besar berbentuk kemaluan pria.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG - Ada batu kemaluan (penis stone) di Gua Liang Bua, Desa Wae Mulu, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai.
Tapi benda ini belum setenar nama Liang Bua, yang mana di dalamnya ditemukan tulang belulang Manusia Flores atau Homo Floresiensis.
Batu, berbentuk mirip penis ini berdiri kokoh di dalam gua. Letaknya ke utara dekat ke dinding dan langit-langit gua yang dipenuhi staktit.
Gua fenomenal itu memiliki ukuran panjang 50 meter, lebar 40 meter dan tinggi 20 meter dari permukaan tanah.
Pos Kupang, mendengar cerita batu penis itu dua tahun silam ketika pertamakali datang ke Liang Bua.
Ketika itu, konsentrasi dengan penggallian fosil dan temuan dari tim arkelogis nasional yang beraktivitas sebulan lebih di sana.
Hari Minggu (10/1/2016) sekitar pukul 11.00, Pos Kupang kembali mengunjungi gua, yang puluhan tahun silam menjadi tempat sekolah warga Rampasa dan Bere dan sekitarnya. Kemudian tempat ibadah sebelum dibangun kapela.
Mengamati sungguh-sungguh, bentuk batuan warna putih ini mirip penis. Mulai dari pangkal hingga ke ujungnya, keluar kran kencing. Tentulah ini hanya sebuah batu, meski bentuknya menyerupai penis.
Ukuran dan bentuknya tidak ideal dengan ukuran penis manusia normal atau manusia purbakala yang dulu bertempat tinggal di dalam gua ini.
Pemandu wisata Liang Bua, Lorens Jaman, mengukur penis raksasa ini mendapati ukuran panjang batu penis 80 cm, lingkaran helm 95 cm dan lingkaran bawah dekat pangkal 132 cm.
"Besar sekali. Selama ini saya tidak sempat mengukurnya," Kornelis tertawa terbahak-bahak setelah mengetahui ukuran penis raksasa itu.
Pengenalan Kornelis dengan penis raksasa ini, bukan serba kebutalan. Di masa kecil, sang nenek almahrum Antonius Agang (80) cerita kepadanya tentang legenda Liang Bua itu.