Pantai Silabu-labu, Kepulauan Mursala, Keindahan Bawah Laut dan Pasir Putihnya Luar Biasa!
Keindahan Kepulauan Mursala memang tidak akan ada habisnya untuk dibicarakan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MURSALA - Keindahan Kepulauan Mursala memang tidak akan ada habisnya untuk dibicarakan.
Kali ini Tribun Travel ingin mengangkat keindahan pantai Silabu-labu, pulau Mursala, di Kepulauan Mursala, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Pantai Silabu-labu, Sumatera Utara. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Terlebih lagi pada keindahan biru lautnya yang mempesona, buat wisatawan bisa betah berlama-lama duduk di pinggir pantainya.
Pantai Silabu-labu menawarkan air laut biru bergradasi, ditambah lagi jika anda datang pada pagi dan petang, di saat cuaca sedang teduh dan cerah, maka air laut bisa biru cerah dan menjadi spot yang indah untuk didokumenstasikan.
Di sini, selain keindahan air lautnya, pemandangan terumbu karang di bawah lautnya juga tidak kalah menjual keindahan.
Terumbu karangnya bewarna-warni dan sesekali ikan hias pun kerap keluar menampakkan diri dan persembunyiannya di dalam karang.
Wisatawan tidak akan menyesal menyambangi pantai Silabu-labu karena keperawanan pulaunya yang belum terjamah.
Pantai Silabu-labu, Kepulauan Mursala, Sumut. (Tribun Medan/Silfa)
Jangankan wisatawan, penduduk sekitar Tapanuli pun terbilang banyak yang belum tahu pulau tersebut.
Trip wisata Jelajah Sumut memperkenalkan objek wisata pulau tersebut untuk mengeksplore wisata kepulaun Mursala.
Yovie Richard, owner trip wisata Jelajah Sumut, menuturkan tren traveler eksplore wisata mewabah ke setiap kalangan, baik itu anak muda hingga orang dewasa.
"Jadi kalau bukan kita siapa lagi yang menunjukkan keindahan alam provinsi Sumatera Utara. Pasalnya pulau-pulau di kepulauan.
Tapi, sayangnya kadang objek wisata baru kerap kali didatangi oleh wisatawan yang tidak punya empati terhadap tempat wisata. Bukannya menjaga kebersihan dan keindahan, malah merusaknya.
"Ikan hias bawah laut sebenarnya banyak hingga pinggir pantai Silabu-labupun dapat dilihat, khususnya jenis ikan nimo. Tapi sekarang sudah mulai berkurang karena ulah pemburu ikan hias," katanya.