Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mencicipi Aneka Sambal Khas Bali di Sukun Restaurant

Sukun Restaurant menghadirkan signature dish yang mengangkat masakan Indonesia, yakni berupa Rijsttafel.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mencicipi Aneka Sambal Khas Bali di Sukun Restaurant
Tribun Bali/Ayu Dessy
Sate lilit. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Berada di Alaya Resort Kuta yang terletak di Jalan Kartika Plaza, Gang Puspa Ayu No 99, Kuta, Badung, Bali, Sukun Restaurant hadir sebagai tujuan untuk menikmati kuliner Nusantara.

Nama restoran terinspirasi dari keberadaan pohon sukun di depan area hotel yang memiliki segudang maanfaat dan dapat diolah menjadi panganan khas Indonesia.

sambal
Aneka hidangan sambal di Sukun Restaurant. (Tribun Bali/Ayu Dessy)

“Kami mencoba buat sesuatu yang baru dari buah sukun. Selain itu, karena lokasinya berada di area Kuta yang masih sedikit menyajikan masakan Indonesia, kenapa tidak coba untuk hadirkan Indonesian cuisine? Tamu luar yang ke Bali, sebagian besar akan mencoba masakan Indonesia,” jelas Executive Chef Sukun Restaurant I Made Ardika kepada Tribun Bali, belum lama ini.

Sukun Restaurant menghadirkan signature dish yang mengangkat masakan Indonesia, yakni berupa Rijsttafel.

Rijsttafel memiliki nilai history cukup tinggi karena termasuk budaya perjamuan makan unik yang berkembang dari zaman kolonial.

Berita Rekomendasi

“Kami tampilkan kembali Rijsttafel dengan tiga pilihan. Ada seafood, poultry (unggas), dan vegetarian. Rijsttafel yang disajikan di sini tidak ada yang mengandung pork,” ujarnya.

Hidangan Rijsttafel dipatok seharga Rp 199 ribu ++ per orang.

sukun
Sukun Restaurant. (Tribun Bali/Ayu Dessy)

Setiap makanan ditempatkan dalam wadah dari janur dan daun pisang dan diletakkan di nampan berbentuk bulat dari anyaman bambu.

Sate tusuk dan sate lilit disajikan terpisah dengan tempat yang menyerupai pemanggangan.

Misalkan hidangan Rijsttafel yang dibuat dari seafood.


Dalam satu paket ini terdiri dari beragam masakan lokal dengan rasa autentik dan menarik.

Seperti lawar paye, sayur urap, lawar cumi, gedang mekuah, pesan be pasih, kacang dan gerang, ikan jambal asin, dan beraneka jenis sambal khas Bali.

“Bedanya Rijsttafel di sini dengan tempat lainnya adalah kita memunculkan variasi rasa. Ada rasa pahit dari lawar paye, dingin dari sayur urap, rasa hot atau pedas dari sate plecing, ada salty yang terdapat di ikan jambal asin, sour yang dimunculkan dari sambal tuna sambal bongkot, kemudian manis dari dessert,” terangnya.

Rijsttafel dilengkapi dengan kerupuk, nasi, dan dessert berupa buah-buahan, klepon, bubuh injin, dan wingko babat yang nikmat.

Terdapat enam variasi rasa yang diciptakan dari Rijsttafel di Sukun Restaurant.

Semuanya didapatkan dalam satu hidangan, dengan cara yang berbeda.

“Siganture dish yang lain adalah Nasi Raja yang kita ambil dari cerita kerajaan zaman dulu. Jadi ketika itu raja makan menggunakan dulang sehingga kita juga set up makanannya di atas dulang,” lanjut Chef Adi.

Sama halnya dengan Rijsttafel, Nasi Raja juga memiliki beragam makanan yang lengkap dan disajikan dalam satu tempat.

Mulai seafood, sayuran, sup, hingga dessert.

Yang membuat unik adalah cara penyajian dengan dulang sehingga tampilannya makin menarik dan istimewa bak seorang raja.

“Kami juga punya andalan lain adalah megibung yang merupakan cara makan dari tradisi orang Bali dan kita angkat kembali. Sampai Bondan Winarno menuliskan tradisi megibung ini dalam bukunya. Kami ingin mengangkat masakan Indonesia, khususnya Bali agar sesuai dengan lidah orang barat,” ujarnya.

Menikmati hidangan di Sukun Restaurant seolah menggali lagi masakan tradisional Indonesia yang mulai pudar.

Menyantap tiap hidangan makin lengkap karena suasananya yang dihadirkan nyaman.

Interior didominasi warna cerah dengan langit-langit ruangan bergambarkan langit dan awan.

Berada di tepi kolam renang dengan tampilan ceria dengan suasana alam Bali yang tropis, Sukun Restaurant buka setiap hari pukul 06.30-23.00 Wita dengan kapasitas sekitar 150 orang. (*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas