Pantai Karang Emas, Bangka: Pantai Nan Cantik yang Mengandung Butiran Emas
Di balik keindahannya, ada bongkahan batuan granit di bibir pantai yang dulunya dikenal mengandung butiran emas.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan
TRIBUNNEWS.COM,BANGKA - Sekilas mata, Pantai Karang Emas Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka sama seperti pantai-pantai lainnya yang ada di pulau Bangka.
Pantainya berpasir putih dan landai dengan air laut yang jernih berwarna kebiruan.
Namun ada satu keistimewaan yang tidak bisa ditemui di wilayah lain di pantai ini.
Pantai Karang Emas. (Bangka Pos/Iwan)
Di balik keindahannya, ada bongkahan batuan granit di bibir pantai yang dulunya dikenal mengandung butiran emas.
Adanya penemuan butiran emas di lokasi batuan granit inilah yang menyebabkan pantai tersebut dinamakan pantai Karang Emas.
"Sekitar tahun 2005 disinikan ada pelimbang (penambang timah dengan cara melimbang tanah), ternyata bersama butiran pasir timah ditemukan butiran emas. Lokasi penemuannya di batu ini sampai satu kilometer ke darat," ungkap Ketua BPD Air Anyir Suhardi, Jumat (15/1).
Ia menduga, penemuan emas dalam penambangan pasir timah sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda tetapi tidak terungkap ke permukaan.
"Selain di wilayah Karang Emas, berjarak 500 meter dari karang itu tepatnya di kuburan lama juga ditemukan butiran emas," jelas Suhardi.
Aktifitas penambangan timah yang dulunya sempat marak di wilayah tersebut kini tinggal kenangan lantaran kawasan Pantai Karang Emas kini terlarang untuk penambangan karena udah ditetapkan sebagai kawasan wisata dan kawasan hutan lindung pantai.
Pantai Karang Emas. (Bangka Pos/Iwan)
"Dulunya kalau menambang manual pakai sekop bisa dapat dua tiga mata. Sementara kalau pakai mesin ada yang dapat 200 mata emas," kenang Suhardi.
Menurutnya, selain ditemukan butiran emas ada misteri tersebunyi di gundukan batuan granit yang mereka namakan Karang Emas tersebut.
"Kalau dulu pada saat-saat tertentu ada sinar terang yang keluar dari batu itu. Entah sinar apa yang keluar dari sana," ungkap Suhardi.
Seiring perkembangan waktu, masyarakat Desa Air Anyir kini mulai sedikit demi sedikit meninggalkan aktifitas penambangan timah.