Indahnya Cara Orang Aceh Habiskan Senja Dengan Mereguk Teh Poci
Jika anda warga Banda Aceh atau sedang berada di kota itu, cobalah untuk menjajal lidah menikmati teh poci ala Skala Coffee & Tea.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Sore dan teh merupakan perpaduan yang pas.
Menyesap teh sambil menikmati sore menjadi satu ritual yang banyak digemari.
Membungkus kebersamaan layaknya kehangatan yang ditawarkan secangkir teh.
Mari nge-teh, mari bicara.
Teh poci
Negeri ini sudah sangat akrab dengan ritual minum teh, tak terkecuali di Aceh.
Daerah yang dikenal sebagai salah satu lumbung kopi.
Namun teh mempunyai penikmat tersendiri.
Jika anda warga Banda Aceh atau sedang berada di kota itu, cobalah untuk menjajal lidah menikmati teh poci ala Skala Coffee & Tea.
Jika anda warga Banda Aceh atau sedang berada di kota itu, cobalah untuk menjajal lidah menikmati teh poci ala Skala Coffee & Tea.
Tongkrongan yang baru berumur 3 bulanan ini menyajikan teh tradisional yang penyajian dan citarasanya sangat Indonesia.
Teko tanah mengikat rasa dan aroma teh.
Aroma daun teh yang diseduh menguar ke udara dan langsung menyambar penciuman.
Sebegitu menggoda sehingga begitu membuka tutup teko anda ingin lama-lama membaui sekaligus tak sabar menyesap kenikmatannya.
Disajikan bersama butiran gula batu yang bisa anda cemplungkan sesuai selera ke dalam cangkir yang juga terbuat dari tanah.
Porsinya cukup untuk lebih dari satu orang.
“Daun teh saya datangkan dari Jakarta, sementara penyajiannya disesuaikan dengan jenis teh,” ujar pemilik Skala Coffee & Tea, Acut.
Selain teh poci, tempat ini juga menyediakan teh tarik, lemon tea, dan oyong tea.
Kesemuanya dihargai mulai Rp 3 ribu – Rp 25 ribu.
Pisang bakar menjadi pilihan pas peneman acara minum teh.
Konon teh poci yang menggunakan teh melati itu berasal dari Jawa Tengah.
Namun teh tradisional yang dikenal luas tersebut diterima oleh kebanyakan lidah orang Indonesia.
Lokasi dan waktu
Tribun Travel menyambangi Skala Coffee & Tea, Jumat (15/1/2016) sore.
Beralamat di Jalan Prof Ali Hasjmi Desa Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh, tempat ini buka mulai pukul 07.00 – 24.00 WIB.
Mengusung tema klasik yang menonjolkan unsur-unsur alam di dalamnya.
Penggunaan material kayu pada meja dan kursi serta warna tanah yang menyembul pada dekorasi interior ruangan menawarkan atmosfer hangat.
Sehangat teh tradisional Indonesia dan kehangatan warganya.