Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI - Selain bakso dan mie ayam, Kabupaten Wonogiri juga terkenal akan keberadaan waduk Gajah Mungkur.

Waduk yang terletak sekitar enam kilometer di selatan pusat kota Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah merupakan danau buatan yang terbentuk dengan cara membendung sungai Bengawan Solo.

Waduk yang mulai beroperasi pada tahun 1978 ini dan memiliki luas kurang lebih 8800 hektar ini dibangun untuk mengairi area pertanian di daerah Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, hingga Sragen. 

Pesona Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri.

Selain itu air di waduk juga digunakan untuk memasok air minum Kota Wonogiri dan juga menghasilkan listrik dari PLTA.

Selain beragam manfaat tersebut, wilayah waduk Gajah Mungkur juga menjadi obyek wisata andalan Kabupaten Wonogiri.

Pemandangan waduk yang sangat luas dengan latar belakang perbukitan akan langsung menyambut siapa yang mendatanginya.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menikmati keindahan waduk Gajah Mungkur.

Salah satunya dengan mengunjungi komplek taman wisata Waduk Gajah Mungkur.

Di tempat ini beragam kegiatan ditawarkan kepada para wisatawan.

Yang paling populer adalah menikmati pemandangan dengan berkeliling waduk menggunakan perahu.

Sapto, salah satu warga yang menyewakan perahu mengatakan, pengunjung dapat berkeliling menggunakan kapal mulai dari tarif Rp.10 ribu per orang.

Selain berkeliling menggunakan perahu, sekedar menikmati pemandangan waduk Gajah Mungkur dari beberapa spot yang telah disediakan pengelola juga menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Terlebih udara di sekitar waduk cukup sejuk sehingga sangat nyaman untuk melepas penat.

Beragam fasilitas tersedia di sekitar taman rekreasi di waduk yang berada di tujuh wilayah kecamatan tersebut, deratan tempat makan, musala, gazebo, kamar mandi.

Berbagai jenis ikan hasil tangkapan di Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri dijajakan di sekitar waduk.