Ini Alasan, Mengapa Wisatawan Hanya Numpang Lewat di Kota Semarang
Potensi pariwisata di Jawa Tengah dinilai sangat menjanjikan, namun belum ada langkah yang tepat memaksimalkan potensi yang ada.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Potensi pariwisata di Jawa Tengah dinilai sangat menjanjikan, namun belum ada langkah yang tepat memaksimalkan potensi yang ada.
Kota Semarang misalnya, hanya dilewati sebagai jalur wisata semata. Demikian hasil pengamatan dari Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah.
Lawangsewu, Kota Semarang. (Tribun Jateng)
Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng, Ananda Pulungan di Semarang, Selasa (26/1/2016), industri pariwisata di Jawa Tengah harus bisa digalakkan.
Wisatawan lebih memilih Borobudur (Magelang), Yogyakarta dan Solo sebagai pilihan destinasi wisata.
Masa tinggal di kedua wilayah tersebut juga relatif tinggi, sehingga aktivitas perekonomian cenderung tinggi.
“Jateng (Kota Semarang) itu wisatanya hanya dilewati saja. Mereka (wisatawan) sampainya ke Jogja. Semarang perlu memikirkan masa inap yang perlu ditambah, sehingga tidak hanya jadi tempat lewat,” kata Pulungan.
Menurut dia, sebuah kota yang ingin mengunggulkan wisata harus memikirkan segenap infrastruktur pendukung. Kebutuhan hotel berkelas perlu ditambah.
“Destinasi wisata perlu ditambah, dikembangkan. Kota Lama yang begitu bagusnya belum dimaksimalkan. Sebenarnya potensi besarnya ada, tapi belum tahu cara pengembangannya,” katanya.
Selain pengembangan tersebut, Pulungan berharap agar pintu masuk wisatawan ke Jateng dibenahi.
Mulai dari bandara maupun pelabuhan, maupun stasiun.
“Jika seperti ini terus, perkembangan akan gini-gini saja. Pertumbuhan industri harus disokong dari sektor wisata. Kuliner juga harus digalakkan,” tambah Pulungan.