Pertolongan Tuhan Lewat Suara Hati Kecil yang Tak Dipercayai Seorang Pendaki Gunung
Ini adalah contoh pertolongan Tuhan lewat suara hati kecil yang tak dipercayai oleh seorang pendaki gunung.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Suatu ketika, ada seorang pendaki gunung yang sedang bersiap-siap melakukan pendakian.
Di punggungnya, ada ransel dan beragam carabiner (pengait) yang tampak bergelantungan. Tak lupa tali-temali yang disusun melingkar di sela-sela bahunya.
Pendakian kali ini cukup berat, persiapan yang dilakukan pun lebih lengkap.
Kini, di hadapannya menjulang sebuah gunung yang tinggi. Puncaknya tak terlihat, tertutup salju yang putih.
Ada awan berarak-arak di sekitarnya, membuat tak seorangpun tahu apa yang tersembunyi di dalamnya.
Mulailah pendaki muda ini melangkah, menapaki jalan-jalan bersalju yang terbentang di hadapannya.
Tongkat berkait yang disandangnya, tampak menancap setiap kali ia mengayunkan langkah.
Setelah beberapa berjam-jam berjalan, mulailah ia menghadapi dinding yang terjal.
Tak mungkin baginya untuk terus melangkah. Dipersiapkannya tali temali dan pengait di punggungnya. Tebing itu terlalu curam, ia harus mendaki dengan tali temali itu.
Setelah beberapa kait ditancapkan, tiba-tiba terdengar gemuruh yang datang dari atas. Astaga, ada badai salju yang datang tanpa disangka.
Longsoran salju tampak deras menimpa tubuh sang pendaki. Bongkah-bongkah salju yang mengeras, terus berjatuhan disertai deru angin yang membuat tubuhnya terhempas-hempas ke arah dinding.
Badai itu terus berlangsung selama beberapa menit. Namun, untunglah tali-temali dan pengait telah menyelamatkan tubuhnya dari dinding yang curam itu.
Semua perlengkapannya telah lenyap, hanya ada sebilah pisau yang ada di pinggangnya. Kini ia tampak tergantung terbalik di dinding yang terjal itu.