Batu Hobon, Tempat Sakral di Samosir, Setiap Orang yang Ingin Membukanya Pasti Kena Musibah
Ada cerita dari mulut ke mulut yang sudah turun menurun tentang keberadaan batu yang dianggap sakral bagi masyarakat setempat.
Editor: Malvyandie Haryadi
Peti batu tersebut dilengkapinya dengan tutup batu di mana pada bagian ujungnya ada lubang yang diyakini berupa kode untuk membuka batu tersebut.
Di sisi kiri depan terdapat segel batu, berfungsi sebagai kunci rahasia pembuka yang hanya diketahui oleh Saribu Raja.
Siardus, menuturkan kini Batu Hobon dijadikan tempat berdoa, memanjatkan harapan untuk dimudahkan rezeki.
"Tapi bukan disembah ya, hanya menyakini tradisi karena batu ini diyakini keramat dan sakral sebagai peti penyimpan harta Saribu Raja yang hingga kini tidak bisa dibuka," katanya.
Menurutnya sudah sejak dulu, tidak diketahui kapan mula pasti tahunnya tempat ini kerap diadakan upacara sakral yang masih berlanjut hingga sekarang.
Upacara itu diyakini sebagai penghormatan pada roh leluhur sekaligus menerima pewahyuan dari nenek moyang, dikenal dengan sebutan “Tatea Bulan”.
Sagala, penduduk sekitar menuturkan sudah beberapa kali orang berusaha untuk membuka Batu Hobon.
Alih-alih berhasil, usaha ini selalu gagal, bahkan orang yang berusaha membuka pun mendapat bala yang kebanyakan meninggal dunia.
Menurutnya turun menurun cerita ini terus disampaikan ke mereka.
Pada zaman penjajahan Belanda, ada seorang pejabat Pemerintah Belanda dari Pangururan.
Ia berusaha untuk membuka batu Hobon.
Ia berangkat membawa dinamit berencana untuk menghancurkan batu dan mengambil harta Raja Saribu yang diyakini masih tersimpan di dalamnya.
Pada saat mereka mempersiapkan alat-alat untuk meledakkan Batu Hobon itu dengan tiba-tiba datanglah hujan lebat, disertai angin kencang, serta petir dan guntur yang sambung menyambung.
Seketika muncul ular yang sangat besar cahaya seperti tembakan sinar laser dari langit tepat ke atas Batu Hobon.