Jangan Latah Rayakan Valentine, Pahami Dulu Bagaimana Sejarahnya
Yang mau rayakan Valentine Day, pahami dulu sejarah Hari Kasih Sayang ini.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Setiap tanggal 14 Februari sebagian orang merayakan hari kasih sayang.
Tradisi tersebut dikenal dengan Valentine’s day. Bagaimana sebenarnya sejarah Valentine, hingga terus dirayakan sampai sekarang?
Tradisi Valentine biasanya disertai dengan bertukar kado, berupa cokelat, permen, atau bunga.
Tidak jarang juga, tiap pasangan mengadakan makan malam romatis. Tapi, bagaimanakah sejarah Valentine hingga menjadi tradisi setiap tahunnya?
Hari St. Valentine berasal dari tradisi Kristen kuno dan Romawi. Warga Roma setiap tanggal 13 – 15 Februari merayakan Hari Raya Lupercalia, di mana mereka akan mengorbankan seekor kambing dan seekor anjing untuk diambil kulitnya.
Kemudian kulit tersebut akan diusapkan ke seluruh tubuh seorang wanita yang mabuk dan telanjang. Para wanita Roma akan mengantri untuk diperlakukan seperti itu, karena dipercaya akan membuat mereka subur.
Pada hari yang sama juga dilakukan lotre perjodohan. Caranya, nama-nama perempuan Roma akan dimasukkan ke dalam botol yang kemudian dikocok laki-laki muda.
Perempuan yang namanya keluar nantinya akan menjadi pasangan laki-laki tersebut selama proses perayaan.
Setelah itu, setiap pasangan akan melakukan hubungan layaknya suami-istri sepanjang perayaan, dan yang paling lama bertahan merupakan pemenangnya.
Pada abad ketiga Masehi, Kaisar Claudius II memutuskan melarang pernikahan bagi pemuda. Seorang uskup yang bertugas di Roma yang bernama Valentine, menyadari ketidakadilan.
Dia lalu menentang dan terus melakukan pernikahan bagi pemuda secara rahasia. Ketika tindakan Valentine diketahui, Kaisar Claudius kemudian memerintahkan Valentine untuk dihukum mati.
Saat memasuki abad kelima, Paus Gelasius I menggabungkan Hari St. Valentine dengan Lupercalia untuk menghapus ritual berhala tersebut.
Hari tersebut dirayakan dengan lebih banyak mabuk-mabukan, serta tetap dijadikan hari kesuburan dan cinta oleh warga Kristiani.
Saat abad pertengahan di Perancis dan Inggris pada tanggal 14 Februari adalah awal dari musim kawin burung. Ini menambah gagasan Hari Valentine harus menjadi hari kasih sayang.
Pada abad ke-18 Masehi, pemberian hadiah dan bertukar kartu buatan tangan yang terbuat dari renda, pita, dan simbol hati, mulai dibuat pada hari ini dan diserahkan kepada orang yang disayangi.
Tradisi tersebut menyebar hingga ke koloni-koloni Amerika, sampai akhirnya pada tahun 1840-an kartu ucapan selamat Valentine mulai diproduksi secara komersial di Amerika Serikat.
Dari situ, perayaan Valentine terus menyebar ke seluruh dunia, hingga saat ini. (SCI/ dari berbagai sumber)