Orang Medan yang Kangen Kuliner Bali, Larinya Ke Restoran Bebek Tepi Sawah, Ini Dia Menunya
Orang Medan yang kangen kuliner Bali, larinya ke Restoran Bebek Tepi Sawah di Lantai 1 Hermes Plaza di Jalan Mongonsidi, Medan.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM - Makanan khas Bali tidak pernah kehilangan peminat, bagi anda pecinta makanan khas Bali tidak perlu jauh-jauh ke Bali jika ingin menyantap kulinernya, karena ada Restoran Bebek Tepi Sawah di Lantai 1 Hermes Plaza di Jalan Mongonsidi, Medan, yang menawarkan makanan khas Bali 100 persen di menunya.
Ada menu bebek andalan, grilled duck yang menjadi menu favorit karena rasa khas tempah dan lembutnya bebek yang didatangkan langsung dari Bali.
Ivan Siahaan, owner Bebek Tepi Sawah, menuturkan menu yang ditawarkan masih 100 persen menu khas Bali.
Bebek bakar kecap di Restoran Bebek Tepi Sawah, Medan.
"Sesuai menu makanan, konsep restoran juga mengangkat kesan seperti berada di Bali. Yakni pegawai menggunakan seragam khas baju Bali, pernak-pernik Bali dan nuansa musik tradisional Bali untuk menemani pengunjung menikmati santapan," katanya.
Ia menuturkan untuk menjaga kualitas menu utama, Grilled Duck, Bebek Tepi sawah khusus mendatangkan bebek hasil peternakan sendiri yang perawatan dan makanannya pun dijamin bersih dan sehat.
"Jadi kita gak ambil bebek dari peternakan daerah yang terdekat, yang belum tentu kita ketahui cara pemeliharaan dan makanannya."
Selain Grilled Duck, ada juga Sate Lilit Bali yang juga menggugah selera karena rasa rempak yang kuat pada daging satenya.
Menurutnya, ciri khas Bali ini menjadi penarik atau daya pikat tersendiri untuk pecinta kuliner khas Bali.
"Bebek Tepi Sawah merupakan satu-satunya restoran yang menawarkan menu Bali 100 persen. Kita tidak melakukan adaptasi untuk mencocokkan lidah orang Sumatera. Ya bagaimana cara masak makanan ini 100 persen pula diaplikasikan pada menu," katanya.
Tapi, ia juga tidak memungkiri rasa tersebutlah yang membuat pengunjung ketagihan untuk makan di sini. "Awalnya kebijakan untuk tidak ada adaptasi bumbu daerah dari pusat, tapi sepertinya hal ini menjadi nilai tambah restoran kami. Karena pelanggan menyukan pengolahan menu dan suasana restoran seperti berada di restoran Bali," tambahnya.
