Ini Penampakan Toilet yang Berada di Atas Gunung Papandayan
Di bagian atas toilet itu tertulis "abalaba sauyunan ngarumat" yang berarti "kelompok pekerja dan saling menjaga bersama".
Editor: Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Saat mendaki gunung, urusan buang hajat kerap menyulitkan pendaki.
Mereka harus mencari tempat "tersembunyi", seperti di balik semak-semak ataupun di dalam hutan yang tak terlewati oleh pendaki lain.
Namun, salah satu gunung di Jawa Barat "menepis" anggapan tersebut.
Pendaki bisa memenuhi kebutuhan ini dengan nyaman karena adanya fasilitas kloset dan air bersih yang terus mengalir.
Adalah Gunung Papandayan yang menyediakan fasilitas toilet di atas gunung untuk para pendaki.
Di beberapa titik jalur pendakian, pendaki bisa memanfaatkan toilet yang tersedia dengan biaya sukarela yang nantinya akan digunakan untuk perawatan toilet.
Pendaki bisa menemukan toilet-toilet itu di pos-pos pendakian, seperti Pos Puncak Kawah, Pos Persimpangan Pondok Saladah-Hoeberhoet, dan juga di Pos Pondok Salada.
Terdapat hampir sekitar 20 bilik toilet yang dapat digunakan.
Seorang relawan Gunung Papandayan, Yunus (25), yang tengah menjaga toilet di Pondok Salada, menuturkan, kehadiran toilet di Pondok Salada berawal dari ide seorang pendaki asal Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan panggilan Pak Aris pada tahun 2014.
Ia menceritakan, warga di sekitar Gunung Papandayan ditawari untuk membangun toilet di Pondok Salada.
"Dulu, dia suka bawa tamu untuk mendaki Gunung Papandayan, tetapi kok ngerasa kesulitan kalau mau buang hajat. Nah, dia izin ke BKSDA, dan sempat nawarin uang atau bahan toilet. Kami ambil bahannya aja," cerita laki-laki asal Desa Kramat Wangi itu.
Di Pondok Salada terdapat tiga toilet bercat biru berbentuk tabung yang berdekatan dengan mushala.