Tangan-tangan Mungil Seribu Anak Unjuk Tari Payung Semarakkan HUT Kota Takengon
Selain pacuan kuda tradisional, pemerintah kota Takengon menghelat atraksi tari payung dari seribuan anak.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Gempita perayaan hari jadi Kota Takengon dimeriahkan dengan berbagai acara.
Selain pacuan kuda tradisional, pemerintah kota dingin itu menghelat atraksi tari payung.
Seribuan murid PAUD, TK, dan RA meramaikan pagelaran tari yang dihelat di Lapangan Setdakap Aceh Tengah, Sabtu (20/2/2016).
Persembahan tari payung tersebut, merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT Ke-439 Kota Takengon.
Anak-anak yang menggunakan aneka serangan lengkap memadati lapangan itu.
Terlihat mereka sangat antusias mengikuti pergelaran tari payung.
Tiap anak-anak memiliki satu payung dengan beragam warna.
Anak-anak gelar tari payung semarakkan HUT Kota Takengon.
Apalagi tarian payung juga dirangkai dengan senam massal.
Bahkan para orang tua ikut menemani anak-anak yang berkumpul di bawah cuaca terik matahari.
Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM turut menyaksikan pagelaran tari 1.000 payung itu.
Ia sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang melibatkan anak-anak tersebut.
Karena ini sebagai wujud positif dalam membimbing dan melakukan pembinaan kepada anak anak.
Pembinaan generasi sejak PAUD akan berpengaruh pada jenjang berikutnya.
“Tanamkan pendidikan karakter sejak dini untuk menghasilkan generasi masa depan yang berkualitas,” kata Nasaruddin.
Bunda PAUD Aceh Tengah, Apini Nasaruddin melihat tarian yang diperagakan anak anak TK, RA, dan PAUD merupakan semangat yang ditanamkan sejak dini dalam diri anak didik.
Anak-anak gelar tari payung semarakkan HUT Kota Takengon.
“Penting menanamkan semangat bagi anak usia dini. Ketika dewasa semangat tersebut akan menjelma menjadi keberanian dan kemauan kuat untuk berhasil,” ujarnya yang menyerahkan trofi kepada 25 TK, RA dan PAUD.
Ketua Panitia Pelaksana, Ishak mengatakan, lebih 1.000 peserta dari sejumlah PAUD, TK dan RA di daerah itu ikut memeriahkan tari payung dalam rangka HUT Kota Takengon.
Tari payung ini, dirangkai dengan senam massal yang semuanya diikuti oleh anak-anak.
“Antusias peserta cukup tinggi dalam memeriahkan kegiatan ini,” kata Ishak yang juga Camat Lut Tawar.
Selain keindahan alamanya, Kota Takengon yang didiami suku Gayo juga dikenal mempunyai seni budaya tinggi.
Bahkan oleh UNESCO, sejak 2013 tarian saman ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya non benda.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.