Datang Ke Curug Cimahi Ini, Anda Akan Disambut Belasan Monyet Ekor Panjang
Datang ke Curug Cimahi ini, tak hanya pesona keindahan yang menyambut Anda, tapi juga monyet-monyet ekor panjang!
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Lelah menuruni lebih dari 500 anak tangga terbayar sudah. Di depan mata, air terjun setinggi 72 meter yang dikepung tebing dan pepohonan seperti menari digerakkan angin. Udara yang sejuk dan hijaunya dedaunan menenggelamkan lelah dalam kenyamanan.
Air terjun yang terdapat di kawasan Perum Perhutani di Kabupaten Bandung Barat itu bernama Curug Cimahi.
Dalam bahasa Sunda, curug berarti air terjun dan cimahi berarti air yang cukup. Air terjun yang bersumber dari Situ Lembang itu tidak pernah kering, sekalipun pada musim kemarau.
Curug Cimahi berjarak sekitar 19 kilometer dari pusat Kota Bandung dan sekitar 13 kilometer dari Kota Cimahi. Lokasi ini sangat cocok bagi warga yang ingin mengasingkan diri sejenak dari kebisingan kota.
Setelah melewati wilayah Kota Bandung, suasana sepanjang perjalanan menuju Curug Cimahi, Selasa (26/1/2016), tampak sepi. Jalan yang dilalui cukup mulus, walaupun harus melewati tanjakan dan turunan.
Hamparan kebun sayuran milik warga yang membentang di kedua sisi jalan cukup untuk memanjakan pandangan. Penjual durian juga ada di tepi jalan, di beberapa lokasi.
Belasan monyet ekor panjang menyambut kedatangan pengunjung di loket penjualan tiket.
Setiap pengunjung membayar retribusi Rp 15.000 untuk memasuki kawasan curug seluas 3,5 hektar tersebut.
Monyet ekor panjang juga banyak ditemui di sepanjang anak tangga menuju curug. Diperkirakan, jumlah monyet yang hidup berkelompok-kelompok di kawasan ini mencapai 400 ekor.
Baru menapaki beberapa anak tangga, keindahan Curug Cimahi mulai tampak di antara sela-sela pohon. Rasa penasaran yang muncul seakan menggerakkan kaki untuk melangkah lebih cepat.
Tidak sampai tiga menit menuruni anak tangga, pengunjung semakin takjub karena pandangan ke arah air terjun semakin luas. Pengelola juga menyediakan dua menara pandang, yang membuat pengunjung semakin nyaman untuk menikmati keindahan Curug Cimahi.
Pengunjung pun seperti dalam dilema, segera menuruni anak tangga mendekati curug atau berlama-lama di menara pandang, memandangi keindahan alam yang tak ditemui di kota. Hampir semua pengunjung tak menyia-nyiakan singgah di menara pandang untuk berfoto.
”Keren sekali. Bakal nyesel kalau enggak datang dan berfoto di sini,” ujar Krismanto (34), pengunjung asal Jakarta. Krismanto yang datang bersama keluarganya mengetahui Curug Cimahi dari media online.
Semakin menuruni anak tangga, keberadaan Curug Cimahi semakin terlihat jelas. Suara gemericik air yang menyentuh bebatuan pun mulai terdengar seakan menjadi harmoni dengan ”nyanyian” serangga yang bersahutan. (Kompas/ Tatang Mulyana Sinaga)