"Jembatan Cinta" dalam Hutan Bakau di Teluk Kupang, Ajang Selfie dan Berburu Foto Prewedding
Di sini Anda bisa menikmati udara segar di tepi pantai, di bawah rimbunan pohon bakau, mendengarkan deburan ombak yang mendesir.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit
TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI - Hutan bakau seluas ratusan hektar yang membentang sepanjang Pantai Oesapa Barat, di Teluk Kupang, kini jadi ekowisata menarik bagi warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Di sini Anda bisa menikmati udara segar di tepi pantai, di bawah rimbunan pohon bakau, mendengarkan deburan ombak yang mendesir di atas pasir putih.
Yang sangat menarik, ada jembatan kayu sepanjang 230 meter yang membentang di sela-sela rerimbunan pohon bakau.
Inilah jembatan kayu yang membentang di hutan bakau, di Pantai Oesapa, Teluk Kupang. Warga memberi julukan jembatan kayu ini dengan sebutan 'Jembatan Cinta'. (Pos Kupang/Julianus)
Jembatan kayu yang sangat kokoh ini berdiri setinggi hampir empat meter.
Ada juga menara pengawas dan pondok mungil bagi pengunjung untuk sekedar melepas lelah usai berkeliling.
Di atas jembatan kayu inilah, para pengunjung bisa duduk bersila atau berdiri sambil mengambil gambar selfie.
Ada juga sepasang pengantin dan kru juru potret sedang sibuk mengambil gambar prewedding. Pengunjung menjuluki jembatan kayu ini dengan sebutan 'Jembatan Cinta'.
Sepasang anak muda tampak duduk diam di pondok mungil seraya membidikkan kamera ke arah serombongan camar yang bertengger di dahan pohon bakau.
Beberapa ekor burung camar asyik menukik ke ujung gelombang, lalu pergi seraya mencengkeram ikan tangkapannya.
Sinar lembayung di langit sebelah barat, menjadi moment yang dinanti-nantikan pengunjung untuk menikmati sunset di ujung senja.
Sinar lembayung berwarna oranye dan ungu itu menyiram lembut ke laut, awan dan deadaunan serta ranting pohon bakau.
Sungguh keindahan yang sangat memukau dan menyihir hati siapa pun yang berada di situ.
"Tempat wisata ini belum banyak diketahui warga Kota Kupang dan sekitarnya. Mungkin kurang promosi," kata Selfrid Mahori, penjaga lokasi Ekowisata Hutan Bakau. Padahal, karcis masuknya cuma Rp 5.000/orang. Jam berkunjung dari pagi hingga batas pukul 18.00 wita.
Ia mengatakan hari Sabtu, Minggu dan hari raya, baru sedikit ramai.
Menurutnya, lokasi wisata ini masih asli dan perawan.
Di lokasi ekowisata hutan bakau ini, sudah dilengkapi kamar mandi umum dan tempat parkir.
Ada juga penjual minuman dan makanan ringan.
Letaknya sekitar 7 Km arah timur Kota Kupang. Anda bisa menyusuri Jalan Timor Raya menggunakan kendaraan roda dua atau empat.
Jika sampai di Super Market Dutalia, silahkan masuk lorong di sampingnya, mengikuti jalan aspal.
Di persimpangan, belok kanan sekitar 100 meter dari situ, ada jalan beton masuk ke tambak ikan.
Dari situ sudah terlihat pintu gerbang dan hutan bakau membentang.
Usai memarkir kendaraan di tempat parkir, silahkan naik ke jembatan kayu di depannya.
Usai membayar karcis, Anda bisa masuk dan berkeliling sepuas hati.
Jangan lupa membawa minuman dan makanan ringan.
Anda dilarang keras membuang sampah di bawah jembatan kayu atau mematahkan ranting pohon bakau.*
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.