Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Susah Payah Tapi Asyik Menjelajahi Batu Belah di Hutan Belantara Sibolangit Setinggi 10 Meter

Hutan Belantara kawasan Jagawana di Sibolangit, kini menjadi sohor karena keberadaan Batu Belah.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Susah Payah Tapi Asyik Menjelajahi Batu Belah di Hutan Belantara Sibolangit Setinggi 10 Meter
TRIBUN MEDAN/ SILFA HUMAIRAH
Hutan Belantara kawasan Jagawana atau lebih tepatnya jalur masuk ke Air Terjun Dwi Warna, Sibolangit, kini menjadi sohor karena keberadaan Batu Belah. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Hutan Belantara kawasan Jagawana atau lebih tepatnya jalur masuk ke Air Terjun Dwi Warna, Sibolangit, kini menjadi sohor karena keberadaan Batu Belah.

Unik, karena tinggi batu yang mencapai sekitar 10 meter ini terbelah seperti halnya sedang berdiri di antara tebing tinggi.

Batu belah ini hanya memilik celah tidak sampai 1 meter, alias wisatawan yang melewatinya pun terlihat tampak seperti terjepit apalagi jika dilewati 2 orang, pasti terasa sempitnya bukan main.

Wisatawan biasanya berfoto ria memperlihatkan pose sedang memanjat tebing atau pura-pura terjepit dengan ekspresi beragam.

Batu tersebut memiliki panjang sekitar 8 meter dan ditumbuhi lumut di tiap pinggirannya. Sehingga bagi pendatang yang mencoba memanjatnya pun bakal kesulitan, karen tidak seperti tebing yang memiliki pijakan tanah atau batu yang bersekat, Batu Belah berkontur datar yang licin seperti halnya batu sungai.

Walaupun tidak bisa melakukan kegiatan naik ke atas batu, tapi pengalaman saat menyambangi Batu Belah memberi kesan sendiri. Karena sekitarnya terdapat pohon menjulang tinggi dan tanaman hutan dengan semak belukar yang tinggi pula.

Berita Rekomendasi

Jadi dipastikan pengalaman ke Batu Belah memberi sedang menjelajah alam berbeda dengan berfoto di tengah batu tersebut.


Hutan Belantara kawasan Jagawana atau lebih tepatnya jalur masuk ke Air Terjun Dwi Warna, Sibolangit, kini menjadi sohor karena keberadaan Batu Belah  (Tribun Medan/ Silfa Humairah)

Tia, pelajar Madrasah Aliyah Negeri  (MAN) 1, yang sedang melakukan praktik untuk ekstrakurikuler tour wisata atau menjelajah, menuturkan hutan kawasan Jagawana memiliki keunikan tersendiri karena banyak akar yang menonjol keluar hingga pohon bambu nan tinggi yang berada di sekitar Batu Belah.

"Batu yang memiliki tinggi seperti tebing ini keren untuk dokumentasi foto penjelajahan, karena bentuknya unik seperti dibelah du dengan rapi," tambahnya.

Untuk mencapainya pun terbilang mudah, tapi sedikit menerima perlakukan penduduk yang meminta pungutan.

Seperti halnya di gerbang pintu masuk hutan, ada post Muel yang meminta retribusi masuk per orang Rp 5 ribu dan jasa pemandu Rp 200 ribu untuk penyediaan 1 pemandu menjelajah objek wisata seperti Batu Belah, Air Terjun Dwi Warna dan Pasir Putih.

Jika ingin masuk hutan sendiri, tentu  akan meringankan biaya. Tapi anda harus nekat mencari jalan sendiri karena banyak belokan dan rute tracking yang terpecah-pecah alias terbagi 4 rute.

Batu Belah tidak berada jauh seperti Air Terjun Dua Warna yang mencapainya butuh waktu 4-5 jam trackking. Hanya 20-30 menit dari post masuk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas