Soto Bangkong Pak Sholeh di Semarang Menggoda Hasrat Lewat Suiran Ayam, Seledri dan Bawang Goreng
Soto Bangkong Pak Sholeh di Semarang menggoda hasrat lewat suiran daging ayam, daun seledri dan taburan bawang goreng.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muhamad Alfi M
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - "Soto Ayam dan Ayam Goreng samping Kantor Pos Bangkong," begitu tulisan yang tergantung di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1, Kota Semarang.
Soto Bangkong, begitu orang Semarang lebih mengenal masakan yang dijual Sholeh Soekarno tersebut.
Pasalnya, rumah makan itu terletak di kawasan perempatan Bangkong yang menghubungkan Jalan Brigjen Katamso, Jalan A Yani, Jalan MT Haryono bagian selatan dan Jalan MT Haryono bagian utara.
Usaha yang dirintis Sholeh dari soto pikulan (dijual keliling lewat cara dipikul) tahun 1950 itu menjadi jujugan wisatawan saat berkunjung ke Kota Semarang.
Disajikan dalam mangkuk kecil, soto ayam olahan Sholeh berisi nasi, mi soun, tauge, irisan tomat, suiran daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng.
Selain itu, kuah kaldu ayam kental yang diambil dari panci di pikulan bambu dipastikan menambah kelezatan saat Anda mencicipi makanan ini.
Kuah kaldu Soto Bangkong ini berwarna bening sedikit kecokelatan lantaran diberi kecap saat akan disajikan.
Anda bisa meminta nasi dihidangkan terpisah jika tidak biasa menikmati nasi bersamaan dengan kuah.
Bau harum dari taburan bawang goreng yang tersiram kuah kaldu panas pasti menggugah selera siapa saja yang mencium.
Soto ayam akan disajikan bersama irisan jeruk nipis dan irisan bawang.
Ada Lauk Pendamping