Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berani Uji Nyali Terbang Layang di Langit Parangtritis, Jogja?

Mari uji nyali terbang layang di atas langit Parangtritis.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Berani Uji Nyali Terbang Layang di Langit Parangtritis, Jogja?
TRIBUN JATENG/ HERMAWAN HANDAKA
Asyiknya terbang paralayang di atas langit Sidomukti di Ungaran, Jawa Tengah. (TRIBUN JATENG/ HERMAWAN HANDAKA ) 

Olahraga paralayang dilakukan di lereng sebuah bukit sebagai landasan pacunya. Untuk lepas landas, penerbang lari menuruni bukit dan memanfaatkan angin yang menabrak lereng, penerbang pun terangkat ke angkasa bersama parasutnya.

Tak selamanya lepas landas ini sukses sebab angin tak bisa ditebak. Bagi yang sudah terbiasa, tentu saja kegagalan ini tak menyurutkan niatnya untuk mencoba lagi. Namun bagi pemula yang ingin merasakan nikmatnya paralayang dengan digendong oleh penerbang yang sudah memiliki kualifikasi untuk itu bisa bikin ciut nyali.

Terbang tandem memang menjadi cara orang awam untuk mencicipi paralayang. Kita duduk dipangku oleh penerbang profesional.

Siapa saja boleh ikut terbang. Laki-laki atau perempuan, tua atau muda. Memang, untuk umur disarankan antara 14 dan 60 tahun. Namun untuk yang berumur kurang dari 18 tahun harus memperoleh izin dari orangtuanya. Mereka yang berpenyakit jantung dan epilepsi dilarang untuk mencicipi paralayang.

Parangtritis dipilih sebagai lokasi penerjuan karena kondisi angin yang bersahabat serta landasannya di atas pasir.

Setidaknya hal ini mengurangi risiko cedera saat mendarat. Dalam dunia penerbangan memang saat lepas landas dan mendarat merupakan saat-saat kritis. Meski pas terbang juga bukan hal yang tak berisiko. Lokasi peluncuran adalah Parangendog, timur pantai Parangtritis. Untuk menuju ke sini harus menggunakan sepeda motor atau roda empat sejenis jip.

Dari pantai Parangtritis perjalanan dilanjutkan menyusuri jalan aspal ke arah Panggang. Sekitar 500 m akan bertemu dengan pertigaan, ambil jalan ke kanan. Menanjak dan jalan tidak semulus jalan utama. Bahkan beberapa berbatu-batu.

Berita Rekomendasi

Sekitar 800 m sampailah kita di Tebing Parangendog. Ada sebuah rumah yang dijadikan base camp selama melakukan paralayang. Jika tidak membawa bekal makanan, tuan rumah bersedia menyiapkan makanan usai kita berparalayang.

Tebing Parangendog yang dijadikan lokasi lepas landas merupakan tebing kapur. Dari sini pantai Parangtritis terhampar di depan kita.

Juga laut selatan yang mistis itu. Pagi dan sore hari menjadi tempat yang bagus untuk mencari objek pemotretan.

Sudah siap terbang?   (YDS/ Agus Surono)

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas