Sate Buntel Kardjan, Kuliner Legendaris di Bandung, Bumbu dan Kecapnya Serba Rahasia
Sate buntel seperti sebungkus teka-teki yang tersimpan dalam balutan lemak kambing.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sate buntel seperti sebungkus teka-teki yang tersimpan dalam balutan lemak kambing.
Bumbu rahasia yang diwariskan mendiang Kardjan terbungkus rapi dalam sate buntel.
Asap mengepul dari pembakaran mengirim pesan dan sensasi kelezatan sate.
Sembari menunggu sate matang, pramusaji menyuguhkan nasi putih, sambal kecap, sambal kacang, potongan sayur tomat dan kol, serta jeruk peras hangat.
Sate Kardjan di Pasir Kaliki, Bandung. (Kompas/M Hilmi Faiq)
Tak lama kemudian, dia kembali dengan membawa selusin sate yang masih mengepulkan asap.
Bunyi peletikan seperti minyak panas saat bertemu air terdengar rapat dari atas piring.
Yang paling menggoda tentu saja sate buntel.
Bukan saja karena namanya yang memang mengandung misteri, melainkan juga bentuknya yang mencuri perhatian.
Bentuknya kembung ditopang empat tusuk sate sebagai pegangan.
Kulit luarnya bertekstur mirip sate lilit dari Bali, hanya saja ini lebih tambun.
Ketika ditekan, satenya agak empuk, seperti menyisakan sedikit rongga di dalamnya.
Begitu digigit, ternyata terdapat serpihan daging kambing yang dicincang lembut bercampur berbagai bumbu.
Sate buntel memberi sensasi gurih sekaligus manis.
Istilah ”buntel” berasal dari bahasa Jawa yang berarti bungkusan atau buntalan.