Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arief Yahya: Dibutuhkan Orang 'Gila' untuk Bangun Bali Baru di Wakatobi

Atmosfer Focus Group Discussion (FGD) menuju Badan Otorita Pariwisata (BOP) Wakatobi betul-betul beda 180 derajad dari Danau Toba.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Arief Yahya: Dibutuhkan Orang 'Gila' untuk Bangun Bali Baru di Wakatobi
www.divephotoguide.com
wakatobi 

TRIBUNNEWS.COM, WAKATOBI - Atmosfer Focus Group Discussion (FGD) menuju Badan Otorita Pariwisata (BOP) Wakatobi betul-betul beda 180 derajad dari Danau Toba.

Mungkin benar adat bilang, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Tak ada pertentangan, tak ada perdebatan, yang ada hanya desakan agar PP badan itu secepatnya terbentuk. Jika perlu jangan pakai ukuran bulan! Tapi Minggu atau hari.

Semua stakeholder, dari Bupati Wakatobi, DPRD, tokoh masyarakat, pemuka adat, LSM/NGO, dinas-dinas, dan pemerhati pariwisata sepakat bulat, mempercepat Wakatobi sebagai BOP.

"Mungkin karena masyarakat selama ini sudah menjadikan pariwisata sebagai leading sector, dan mereka membutuhkan support infrastruktur dari pusat, dan menarik investasi dari industri pariwisata," jelas Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi Kemenpar di Patuno Resort.

Wakatobi sudah rindu, kehadiran BOP yang dilanjutkan dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di sana. Sebab, dengan KEK itu, share infrastructure bisa dikebut, terutama jalan, air, listrik, telekomunikasi. Termasuk dermaga dan bandara, yang menjadi penentu akses dari dan ke Wakatobi.

"Kunci percepatan dan pengembangan destinasi itu 3A, akses, atraksi, dan amenitas," ungkap Hiramsyah, yang pernah menjabat Ketum Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia 2001-2005 itu.

Enam tokoh yang mewakili stakeholder di FGD Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Kawasan Wakatobi 2016 itu sudah menandatangani kesepahaman. Mereka itu Bupati Wakatobi Hugua, Ketua Pokja 10 Destinasi Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua DPRD La Moane Sabara, Ketua Lembaga Adat Madati, La Ode Usman Baga, Asdep Jasa Kemaritiman Kemenkomar, Okto Irianto, Ketua Forum Tata Kelola Pariwisata Wakatobi Saleh Hanan.

BERITA TERKAIT

Hiram sempat berkeliling Wangi-Wangi. Lulusan ITB tahun 1981 yang juga pernah menjadi anggota Dewan Pembina REI itu sudah mencatat poin-poin penting yang menjadi critical success factor Wakatobi.

"Suasana Wakatobi itu mirip Bali 25 tahun silam. Aromanya sudah sangat pariwisata, karena itu wajar jika di FGD tuntutan peserta justru minta segera dikebut, dipercepat, dan direalisasi," ungkap Hiram.

Hiram juga sempat meninjau pulau-pulau sekeliling Wakatobi ---Wangi Wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko, sampai ke Buton dan Kota Baubau, untuk melihat konsep yang hendak didesain dalam kawasan. Badan itu tidak hanya melingkupi Wakatobi saja, tapi juga kabupaten lain yang memiliki kekuatan sebagai destinasi pelengkap.

Bupati Wakatobi Hugua sangat setuju konsep kawasan lintas kabupaten itu. Badan Otoritas lebih luwes menjembatani antarkabupaten yang memiliki destinasi unggulan. Gabungan dari berbagai atraksi dari masing-masing kabupaten itu akan menghasilkan Wakatobi Plus yang komplit.

"Punya underwater di Wakatobi dan Buton. Punya budaya, kasultanan dengan benteng terbesar di dunia di Kota Baubau. Punya hutan Wallacea yang paling lengkap habitat aslinya di Buton. Punya jati terbesar, tertua, dan paling langka juga pacuan kuda di Muna, kita punya atraksi paling lengkap," urai Hugua semangat.

Hugua memang gigih, berjual menbangun Wakatobi. Tetapi, karena hanya sendirian, maka 10 tahun pun tidak cukup waktu. Tapi capaian bupati yang "gila-gilaan" mengembangkan Wakatobi ini sudah layak diacungi jempol.

"Dibutuhkan orang-orang 'gila' atau 'setengah gila' untuk membangun Wakatobi sebagai 'Bali Baru' yang mampu menarik 500 ribu wisman di 2019. Tapi dengan tim Pak Menteri Arief Yahya sekarang, saya yakin bisa," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas