Batik Sinom Parijotho Salak, 'Buah Tangan' Khas Sleman yang Berkualitas
Motif ini adalah diciptakan oleh salah satu warga Sleman dan memenangkan lomba desain batik Sleman tahun 2012.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Batik telah menjadi warisan budaya asli Indonesia yang keberadaanya telah diakui dunia.
Dan batik pun di Indonesia tersebar luas di Indonesia, masing-masing daerah memiliki corak dan motif tersendiri.

Batik khas Sleman. (Tribun Jogja/Hamim)
Dari sekian banyak daerah yang cukup terkenal akan batiknya adalah Yogyakarta.
Tak heran, wisatawan yang berkunjung ke kota ini seringkali menjadikan batik sebagai buruan.
Seiring dengan terus meningkatnya pamor batik, dan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk menggunakan batik, saat ini mulai bermunculan para pengrajin batik baru.
Seperti yang ada di Dusun Plalangan, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat kelompok pengrajin batik "Batik Ayu Arimbi".
Dijelaskan Tatik Susilowati selaki wakik ketua kelompok, Batik Ayu Arimbi mulai dirintis pada November 2013.
"Desa ini dulunya sama sekali tidak memiliki sejarah sebagai desa penghasil batik. Keterampilan membuat batik kami dapat dari pelatihan yang diberi Dinas perindustrian, perdagangan dan koperasi (Disperindagkop) Sleman," ujarnya.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Kelompok yang beranggotakan 16 orang ini memproduksi batik tulis maupun batik cap.
Meskipun terbilang baru, tetapi pesanan kain batik sudah banyak diterima oleh Batik Ayu Arimbi.
Batik Sinom Parijotho Salak, adalah motif andalan yang diproduksi kelompok ini.
Motif ini adalah diciptakan oleh salah satu warga Sleman dan memenangkan lomba desain batik Sleman tahun 2012.
Saat ini Sinom Parijotho Salak telah menjadi motif batik khas Sleman.