Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudut-sudut Estetika Masjid Al Mashun di Medan yang Menghias Tayangan Adzan Magrib di TV

Anda mungkin pernah melihat tayangan adzan magrib dengan latar Lokasi di Masjid Al Mashun, Medan. Inilah sudut-sudut estetika masjid ini.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Sudut-sudut Estetika Masjid Al Mashun di Medan yang Menghias Tayangan Adzan Magrib di TV
/Dedy Sinuhaji
Ribuan umat muslim menunaikan ibadah shalat Idul Adha di Masjid Raya Al Mashun Medan,Sumut,Minggu (6/11/2011). Umat muslim merayakan Idul Adha 1432 H untuk memperingati peristiwa Kurban, ketika Nabi Ibrahim rela mengurbankan anaknya untuk Allah. (Tribun Medan/Dedy Sinuhaji) 

Al Quran Berusia Ratusan Tahun

Jika berkunjung ke Mesjid Raya, jangan lupa untuk melihatKitab suci Al Quran tertua yang dipajang di pintu masuk jamaah laki-laki.

Perhatikan tulisan Al Quran dari jarak dekat, karena anda akan terkejut melihat lekukan ayat Al Quran tersebut merupakan hasil tulisan tangan.

Walaupun sudah berusia ratusan tahun, Alquran tersebut masih utuh dengan bacaan yang masih jelas pula.

Al Quran itu terbuat dari kertas kulit yang sangat tua dan ditulis tangan oleh para pembuat maupun perancang yang berasal dari Timur Tengah.

Tulisan tangan tersebut dengan menggunakan bahasa Urdu dan Parsi.

Pengurus Masjid, Ahmad, ketika d mengatakan kitab suci yang berukuran besar atau "raksasa" itu, banyak dilihat masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke lokasi masjid.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, dari informasi yang diperolehnya dari orang-orang tua dulu maupun alim ulama, Al Quran itu masuk ke masjid tersebut, setelah enam tahun peresmian bangunan rumah ibadah itu.

"Jadi, Al Quran itu menurut ceritanya ada yang menyebutkan pemberian dari negara Arab Saudi, Pakistan dan Persia. Saya tidak bisa menyimpulkan secara pasti negara mana yang menyumbangkan kitab suci berukuran besar itu pada Masjid Al Mashun. Tetapi yang pasti adalah dari salah satu negara Timur Tengah," katanya.

Ada Bubur Pedas di Bulan Ramadan

Jika berkunjung ke Mesjid Raya pada bulan puasa, menu bubur pedas wajib ditunggu pada waktu berbuka.

Makanan tersebut merupakan makanan khas Kesultanan Deli yang kini disosialisasikan di lidah semua kalangan yang berkunjung secara gratis.

Kini, bubur pedas tidak hanya diminati dan dinikmati oleh masyarakat Melayu saja, tetapi juga bermacam suku di Sumatera Utara.

Menu bubur pedas ini selalu tersedia sekitar 400 porsi atau bahkan lebih 500 bubur pedas setiap harinya untuk menemani masyarakat Medan saat berbuka puasa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas