Mumi Jiwika Ini Berusia 372 Tahun, Backpacker Devanosa: Pengawetan Gunakan Lemak Babi
Tak seperti proses pengawetan pada mumi-mumi kebanyakan seperti di Mesir masa Firaun, di Jiwika Papua digunakan lemak babi.
Penulis: Robertus Rimawan
Konon baru ku ketahui bahwa tali tersebut terbuat dari kayu Nekemo-bahan baku yang sama untuk membuat noken.
"Berapa umur mumi ini Pak ?" Aku kembali cerewet. Bapak Yakobus tersenyum sedikit.
Mungkin ia sudah menebak pertanyaan yang akan kuajukan.
"Tiga ratus tujuh puluh dua tahun. Tali-tali kecil inilah yang menjadi cara kami mengukur umur.
Setiap enam tahun sekali kami mengadakan upacara khusus untuk menambahkan kalungnya"
Bapak Yakobus menjabarkan. Mungkin baginya pertanyaanku termasuk pertanyaan yang paling sering diajukan oleh pengunjung.
Untuk Mumi berumur ratusan tahun, aku merasa jumlah kalungnya begitu sedikit. Belakang Bapak Yakobus memberitahu bahwa beberapa kalung memang ada yang sudah lapuk hingga dilepas dan disimpan secara khusus.
Menarik sekali ketika kusadari bahwa tubuh mumi ini ternyata lebih tangguh daripada kalung penanda usianya. (SELESAI)
#keluyurandinusantara #papua. (*)