Cuma di Kota Balige, Becak Ditarik Vespa Butut Seperti Ini
Kalau Pematangsiantar punya becak yang ditarik sepeda motor bermesin 350-500 CC, becak khas Balige adalah ditarik vespa butut!
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM -Jika Pematangsiantar punya becak khas yang identik ditarik sepeda motor bermesin 350 CC sampai dengan 500 CC yang juga dipakai kendaraan sepeda motor CC besar, kota Balige punya becak yang ditarik dengan vespa tahun lama.
Jika di kota lain sepeda motor vespa tahun lama terbilang langka, maka tidak di Kota Balige. Karena sepeda motor antik dan unik ini mudah didapatkan di sepanjang jalan khususnya tempat para tukang becak mangkal.
Mulai Vespa tahun 50 an hingga 80 an akan mudah anda ditemukandengan kondisi masih bagus dan digunakan untuk menarik becak. Bahkan, jika sedang pergelaran Festival Danau Toba, becak ini dihias sedemikian rupa untuk dibawa keliling kota membuat festival semakin meriah.
Jadi, sayang rasanya jika jalan-jalan di Balige tanpa menaiki Becak Balige.
Disebut Becak Balige, karena hanya di Balige wisatawan dapat menemukan becak ditarik dengan sepeda motor antik yang dilestarikan kota ini.
Kalau Pematangsiantar punya becak yang ditarik sepeda motor bermesin 350-500 CC, becak khas Balige adalah ditarik vespa butut! (TRIBUN MEDAN/ SILFA HUMAIRAH)
Suaranya nyaring dan sangat mudah dikenali. Bentuknya tidak kalah unik, dengan aneka warna yang cukup terang seperti merah, kuning, biru dan hijau, ukurannya yang kecil tetap dapat mencuri pandangan walaupun di tengah kerumunan kemacetan.
Bagi yang suka berpetualang, anda bisa ke Tarabunga, Lumban Silintong dan Panatapan Sibodiala untuk melihat kota Balige dari puncak atau keliling objek wisata seperti museum dan pusat pasar perbelanjaan Balige membeli oleh-oleh khas Balige.
Untuk biaya jasa menggunakan transportasi becak Balige ini cukup terjangkau alias pas di kantong. Hanya Rp 5 ribu hingga 30 ribu tergantung jarang berkeliling kota Balige.
Aman, seorang penarik becak yang mangkal di pasal Balige menuturkan, memiliki becak Balige turun menurun. Menurutnya, becak miliknya ditarik dengan Vespa tahun 70 an yang juga sebelumnya digunakan oleh ayahnya.
"Sama halnya seperti kota Siantar yang mendapat pasokan sepeda motor besar tahun lama dari zaman Belanda, begitu pula dengan di Balige. Vespa ini diyakini sudah turun menurun dan tidak pernah dianggap rongsokan, malah dibudidayakan untuk menarik wisatawan," jelasnya.
Panji, wisatawan asal Makassar ini menuturkan cukup terkejut melihat becak di Balige ditarik oleh sepeda motor Vespa tahun lama. Dengan beragam model tahun lama, Vespa masih bisa digunakan pemiliknya sehari-hari.
"Padahal di kota lain pasti sudah dipermak dan dimodifikasi sedemikian rupa untuk ikuti kontes dan touring antar komunitas, mengingat sulitnya mencari Vespa langka. Tapi hal itu tidak untuk Kota Balige. Motor Vespa bukannya menjadi koleksi, melainkan dipakai untuk mencari nafkah dengan digandeng dengan tempat duduk dengan penutup aluminium di atasnya, seperti halnya bemo," jelasnya.