Ini Sederet Pengalaman Mistis yang Dialami Penjaga Museum Timah di Pangkalpinang
Inilah sederet pengalaman mistis yang dirasakan petugas di Museum Timah di Kota Pangkalpinang.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki satu-satunya museum timah di kawasan Asia.
Museum yang berada di jalan Ahmad Yani Pangkalpinang tersebut menempati gedung tua peninggalan penjajahan Belanda yang sudah berusia ratusan tahun.
Jika anda berkunjung ke museum ini, kesan bangunan tua beraksitektur Belanda jelas terlihat sejak masuk halaman museum.
Kesan ini bertambah kuat dengan dipajangnya sebuah lokomotif kuno yang dulunya digunakan untuk penambangan timah pada masa penjajahan Belanda di halaman museum.
Wisatawan berfoto di depan Museum Timah di Pangkalpinang (BANGKA POS/ IWAN SATRIAWAN)
Namun kesan kuno inilah yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pengunjung museum Timah.
Apalagi ketika masuk ke dalam museum, sejarah penambangan timah tempo dulu sejak abad ke 17 dimasa kesultanan Palembang dan kolonial Belanda dengan rapi ditampilkan di sejumlah ruangan didalamnya.
Ada gambar-gambar penambangan timah sejak jaman Belanda plus alat-alat penambangan yang digunakan.
Ada alat tradisional centong air kayu yang digunakan kuli tambang timah untuk menciduk air dan bijih timah serta alat-alat jadul lainnya.
Semuanya tersusun rapi dalam etalase kaca dengan dekorasi dan pencahayaan yang apik.
Selain menyimpan sejarah penambangan timah, gedung museum Timah ternyata juga menyimpan kisah mistis.
Seperti yang dialami Iskandar (62) penjaga museum Timah.
Pria yang sudah bertugas menjaga museum sejak tahun 2000 silam sudah beberapa kali mengalami peristiwa mistis saat menjaga museum tersebut.
Saat sedang bertugas, Iskandar mengaku pernah, tiba-tiba saja ada yang menyelimuti dirinya dengan selimut hitam.
"Pernah pas sedang jaga ada bola api yang awalnya kecil lalu semakin membesar dan selanjutnya menghilang. Kata orang itu pulung, tapi karena saya tidak tahu waktu itu ya tidak ada rasa ketakutan," ungkap Iskandar, Selasa (26/4).
Menurutnya, sejak awal bertugas menjaga museum Timah memang sudah pernah diperingatkan mengenai adanya hal-hal mistis di gedung museum Timah karena gedung itu merupakan gedung tua.
"Karena tidak mengerti tentang yang begituan, jadi tidak ada perasaan takut. Awal baru bekerja sudah dikasih tahu ada hal-hal gaib disini. Katanya ada yang gantung diri di belakang museum. Tapi Alhamdulilah sudah 15 tahun ini tidak ada orang ganggu, kalau masalah gaib itu dimana saja itu ada," imbuh Iskandar.
Terlepas dari kisah mistis yang ada di Museum Timah, keberadaan museum ini menjadi daya tarik tersendiri dan seolah menjadi tempat yang wajib di kunjungi bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bangka
"Setiap hari ramai, paling ramai akhir pekan. Kita buka setiap hari dan hanya pada hari Kumat libur.Pengunjung yang datang biasanya puluhan setiap hari, mereka datang biasanya rombongan," ungkap Marita staf Museum Timah.
Selain bisa menyaksikan sejarah penambangan timah, pengunjung yang datang bisa menyaksikan proses pembuatan kerajinan dari bahan timah atau Pewter 6 orang pengrajin Pewter.
Disini pengunjung bisa langsung membeli kerajinan pewter hasil karya para pengrajin tersebut.
"Proses pembuatan satu kerajinan pewter tergantung ukuran besar kecil, ada yang seminggu bahkan ada yang 3 bulan tergantung tingkat kesulitan dan besar kecil. Mengenai harga nya ada yang 30 ribu rupiah sampai puluhan juta," ungkap Pito salah seorang pengrajin Pewter.
Ia menjelaskan kerajinan Pewter yang paling mahal seharga 30 juta yaitu pewter berbentuk miniatur kapal layar, kapal isap, kapal keruk berukuran jumbo.
"Kami menerima pesanan untuk miniatur kapal terbang, kapal laut, alat berat. Tapi tergantung waktu, kalau mau cepat kita kerajinan tangan susah juga," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.