Es Dawet Telasih Bu Dermi di Solo, Bangku-bangku Penuh Pembeli, Sebagian Rela Antre Berdiri
Es dawet telasih Bu Dermi di Kota Solo ini bangku-bangkunya penuh pembeli, sebagian harus rela antre berdiri. Serius!
Editor: Agung Budi Santoso
Sehari-hari Utik melayani sekitar 300 pembeli, dibantu oleh dua orang karyawannya.
Adapun saat hari libur, pembeli yang datang bisa mencapai sekitar 500 orang per hari.
Para pelanggan Utik selain warga lokal kota Solo juga pelancong dari luar kota.
Sejak beberapa waktu lalu Es Dawet Telasih Bu Dermi membuka beberapa cabang di Solo dan sekitarnya, yaitu di dekat Monumen Pers, di Beteng atau Pusat Grosir Solo (PGS) dan area Wedangan Pak Gendut Solo Baru.
Di Pasar Gede, Utik menyediakan satu bangku sepanjang satu meter.
Satu bangku tentu tak mampu menampung semua pembeli, sehingga beberapa pembeli harus berdiri saat menikmati Es Dawet Telasih Bu Darmi.
Ramainya usaha Es Dawet Bu Darmi tak lepas dari konsistensi Utik menjaga kualitas bahan-bahan dan es dawet buatannya.
"Di sini kita memang masih standar (menunya), soalnya memang aslinya begitu,” ujar Utik.
Selain menu standar itu Utik juga menyediakan beberapa variasi menu lain untuk dagangannya.
Di antaranya, gempol pleret, janggelan, kolang kaling, dan jenang mutiara. (*)