Bupati Hugua Berharap Badan Otoritas Pariwisata Bisa Datangkan Devisa untuk Wakatobi
Ini menjadi lompatan penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Wakatobi Hugua berharap terbentuknya Badan Otoritas Pariwisata Wakatobi, Sulawesi Tenggara bisa mendatangkan devisa senilai 500 juta dolar AS di tahun 2019.
Ini menjadi lompatan penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"10 tahun kami mempersiapkan Wakatobi sehingga siap menjadi destinasi wisata dunia. Ini tidak akan terwujud tanpa kerja keras dan kesiapan seluruh masyarakat," kata Bupati Hugua dalam pernyataannya, Kamis(28/4/2016) malam.
Menurutnya, pembentukan badan otoritas pariwisata menjadi terobosan gemilang di era pemerintah Presiden Jokowi.
Pemkab sangat mendukung konsep kawasan ini. Kedepannya pun, Badan Otoritas lebih luwes menjembatani antarkabupaten yang memiliki destinasi unggulan.
Gabungan dari berbagai atraksi dari masing-masing kabupaten itu akan menghasilkan Wakatobi Plus yang komplit.
"Punya underwater di Wakatobi dan Buton. Punya budaya, kasultanan dengan benteng terbesar di dunia di Kota Baubau. Punya hutan Wallacea yang paling lengkap habitat aslinya di Buton. Punya jati terbesar, tertua, dan paling langka juga pacuan kuda di Muna, kita punya atraksi paling lengkap," ujar Hugua.
Dijelaskannya, setelah Badan Otoritaa Pariwisata terbentuk diharapkan pulau Wakatobi makin mendunia. Saat ini saja, Wakatobi menjadi bagian dari 127 dari kawasan cagar biosfer dunia.
"Jadi target 500 ribu turis di tahun 2019 sangat memungkinkan. Kalau setiap turis menghabiskan 1000 dolar AS maka Wakatobi akan menyumbang 500 juta dolar AS. Ini jumlah yang sangat besar, tentu itu akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Asisten Deputi Jasa Kemaritiman, Kementerian Koordinator Maritim Okto Irianto mengatakan BOP Wakatobi nantinya menjadi role model bagi pengelolaan kawasan strategis pariwisata nasional.
"Prinsipnya one destination one management, sehingga ketidakefisienan bisa dihindari," jelasnya.
Namun, BOP nantinya hanya akan mengelola sebagian kawasan pariwisata yang selama ini belum tersentuh. Dijelaskannya, nantinya kawasan Wakatobi akan dikembangkan menjadi ecotourism yang melibatkan masyarakat.
Selama ini kawasan darat dan laut Wakatobi terjaga karena mereka masyarakat maritim yang sangat paham tentang konservasi, lingkungan.
Selain itu, pemkab juga berperan aktif untuk menyiapkan masyarakat untuk industrialisasi pariwisata.
"Karena alamnya sudah siap begitupun masyarakatnya sangat terbuka, maka kami menargetkan kawasan ini menjadi quality tourism, bukan mass tourism," tegasnya.
Ari Prasetyo, anggota tim percepatan pembangunan 10 destinasi pariwisata Kementerian Pariwisata, mengatakan BOP berperan merangkul semua, mengajak semua, kompak dan solid.
"Kuncinya adalah manajemen cinta. Tujuan kita sama, membuat Wakatobi menjadi destinasi kelas dunia," jelasnya.
Menurutnya, BOP nantinya merupakan organisasi lintas instansi. Kemen PU-PR akan menyiapkan infrastruktur, Kementerian Perhubungan berperan menyiapkan frekuensi penerbangan.
"Kami juga akan meminta pihak Garuda untuk membuka penerbangan ke Wakatobi. Moto kami quick win, targetnya satu tahun semua sudah siap," tukasnya.