Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wayang Orang Bharata, Tak Sekadar Mengajak Penontonnya Nostalgia ke Masa Lalu

Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipergelarkan dengan memainkan boneka-boneka wayang

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Wayang Orang Bharata, Tak Sekadar Mengajak Penontonnya Nostalgia ke Masa Lalu
Barry Kusuma
Wayang Orang Bharata. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wayang orang disebut juga dengan istilah wayang wong (bahasa Jawa) adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut.

Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipergelarkan dengan memainkan boneka-boneka wayang (wayang kulit yang biasanya terbuat dari bahan kulit kerbau ataupun yang lain).

Namun, wayang tersebut menampilkan manusia sebagai pengganti boneka-boneka wayang tersebut.

Mereka memakai pakaian sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai pada wayang kulit.

Supaya bentuk muka atau bangun muka mereka menyerupai wayang kulit (kalau dilihat dari samping), sering kali pemain wayang orang ini dihias mukanya dengan tambahan gambar atau lukisan.

Pertunjukan wayang orang yang masih ada saat ini, salah satunya adalah Wayang Orang Bharata di Jalan Kalilio, Senen, Jakarta Pusat.

Dalam sebuah Wayang Orang, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan yang disajikan.


BARRY KUSUMA - Wayang Orang Bharata 
Berita Rekomendasi

Tema cerita dalam sebuah pertunjukan Wayang Orang bermacam-macam.

Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari Ramayana dan Mahabharata.

Gedung Wayang Orang Bharata berhimpitan dengan toko kelontong dan pedagang kaki lima di sekitar Terminal Senen.

Pada kurun 1963-1999 Wayang Orang Bharata sempat menggelar pertunjukan setiap malam.

Namun sejak gedung pertunjukan direnovasi, pertunjukan hanya berlangsung setiap Sabtu malam saja.


Biasanya pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB. Para penonton di sini umumnya mencari obat rindu akan seni tradisi Jawa sekaligus menjadi ajang reuni dan kumpul-kumpul.

Harga tiket pun terbilang murah, yaitu sebesar Rp 30.000 sampai dengan Rp 100.000 untuk kelas VVIP.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas