Mengintip Pembuatan Keris di Padepokan Brojobuwono, Karanganyar
Padepokan Keris Brojobuwono yang berdiri sejak tahun 1999 merupakan tempat wisata sekaligus tempat pembuatan keris.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR – Padepokan Keris Brojobuwono merupakan tempat wisata sekaligus tempat pembuatan keris.
Padepokan Keris Brojobuwono ini berada di Wonosari, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jateng.
Padepokan Keris Brojobuwono. (Tribunsolo/Ekayana Ramdhani)
Padepokan Brojobuwono, yang didirikan oleh Bambang Gunawan dan Basuki Teguh Yuwono pada tahun 1999 , adalah sebuah kompleks tempat pembuatan keris sekaligus museum keris.
Museum keris merupakan sebuah tempat di mana koleksi keris-keris jaman dahulu dapat diakses oleh masyarakat luas sekarang.
Museum ini buka setiap hari Selasa sampai Minggu, pukul 09.00 WIB-15.00 WIB.
Pengunjung yang datang dan masuk ke tempat ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Selain museum dan besalen (tempat pembuatan keris), di Padepokan Keris Brojobuwono terdapat juga museum fosil.
Adapun keris merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2005.
Padepokan Keris Brojobuwono. (Tribunsolo/Ekayana Ramdhani)
Keris ditetapkan sebagai The Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Padepokan Brojobuwono yang memposisikan diri sebagai pusat pelestarian keris Indonesia, memiliki tiga pilar dalam mengarahkan biduknya.
Pilar pertama adalah menghormati masa lalu dengan merawat keris yang dicipta oleh empu di masa lalu, dan menyebarluaskan kepada masyarakat.
Sedangkan pilar kedua adalah menyebarkan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat, melalui kegiatan seminar maupun penyebarluasan buku-buku tentang keris, termasuk penulisan buku tentang keris.
Pilar ketiga, dengan pembuatan karya-karya masterpiece, pembuatan keris yang berkualitas.
Menurut sang pemilik sekaligus pendirinya, Museum Brojobuwono merupakan tempat di mana karya-karya keris di masa lalu dikoleksi dan bisa diakses umum.
Menyatu dalam satu kompleks juga terdapat besalen atau tempat pembuatan keris.
Terbuka untuk Umum
Proses pembuatan keris ini pun terbuka bagi masyarakat umum bagi yang ingin mempelajarinya.
Sejumlah buku tentang keris juga telah diterbitkan oleh Padepokan Brojobuwono, dan disebarluaskan kepada khalayak.
Antara lain, buku berjudul Indonesian Kris -an Introduction, Padepokan Brojobuwono, The Indonesian Kris Preservation centre.
Penyebaran informasi tentang keris juga dilakukan dengan membagikan buku kepada masyarakat, misalnya Keris Naga, buku yang didanai oleh pemerintah.
Buku itu ditulis oleh Basuki Teguh Yuwono, salah satu pendiri padepokan yang juga pengajar di Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI).
Penyebarluasan juga dilakukan melalui multimedia dengan pembuatan film, antara lain, Mengenal Keris Indonesia dan Teknologi Pamor Indonesia.
Sejumlah seminar juga dilakukan guna lebih mendekatkan keris, baik kepada masyarakat maupun kepada pelajar selaku generasi muda penerus bangsa.
Padepokan Brojobuwono juga mendukung sejumlah siswa SMU untuk pembuatan Karya Ilmiah Remaja (KIR) tentang keris, misalnya SMU Warga, Solo, yang melakukan studi ke sejumlah tempat pembuatan keris di Bali. (*)