Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat di Korea, Jokowi Disuguhi Kopi Mandailing, Apa Kelebihan Kopi Ini?

Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, kopi Mandailing sudah berhasil merebut hati orang Eropa.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Saat di Korea, Jokowi Disuguhi Kopi Mandailing, Apa Kelebihan Kopi Ini?
Tribun Jambi/Hanif Burhani
Ilustrasi kopi 

TRIBUNNEWS.COM - Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, kopi Mandailing sudah berhasil merebut hati orang Eropa.

Kopi Mandailing yang juga dikenal dengan Kopi Mandaheling adalah kopi jenis arabika yang ditanam di daerah Mandailing Natal, dekat perbatasan Sumatera Utara dan Sumatera Barat. 


Ilustrasi

"Ada sebuah buku yang mengambil data dari tahun 1853, disebutkan jika Belanda sudah memiliki perkebunan kopi di Tapanuli (Mandailing). Di sana sudah tercatat sebagai daerah produksi kopi di Hindia Belanda," ungkap Adi Taroepratjeka, konsultan kopi dengan lisensicoffee teaster berkelas dunia.

Eksis selama 163 tahun membuat kopi mandailing begitu terkenal di dunia internasional.

Tak heran jika branding dari Kopi Mandailing bergitu kuat dan mengakar.

Irfan Helmi, Coffee Chief dari Anomali Coffee mengatakan saking kuatnya branding Kopi Mandailing, banyak kopi dari daerah Sumatera yang ikut menggunakan nama Mandailing.

Berita Rekomendasi

Serupa dengan Irfan, Adi juga mengatakan jika sempat ada masa ketika kopi Gayo dari Aceh juga mengklaim nama Mandailing untuk memudahkan proses pemasaran, begitu pula kopi dari daerah Sumatera lainnya.

Lantas apa keistimewaan dari Kopi Mandailing? Apalagi kopi mandailing termasuk dalam menu santap siang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan para CEO di Korea Selatan, Senin (16/5/2016).

Menurut Irfan, jika ditilik lewat teknik, Kopi Mandailing ini memang istimewa. 

"Pada dasarnya kopi-kopi di Sumatera itu adalah semi wash atau dikenal dengan giling basah.

Jadi kalau di luar negeri dikuliti, difermentasi, dikeringkan secara penuh, lalu dikupas. Kalau Kopi Mandailing dikuliti, difermentasi, dikeringkan tidak secara penuh, dikupas, dan dikeringkan lagi. Cuma beda sedikit proses saja, mengubah rasanya," ujar Irfan. 

Alhasil karena proses tersebut, Irfan menyebutkan Kopi Mandailing memiliki citra rasa dengan tingkat keasaman yang rendah dan kekentalan kopinya lebih tinggi.

Adi menggambarkan Kopi Mandailing dengan rasa spicy, agak earthy, dan body-nya cenderung tebal.

"Namun satu hal yang menarik dari dunia kopi rasanya bisa berubah karena proses persiapan berubah. Belum lagi jika petani melakukan perubahan proses tanam, perawatan pohon, dan ganti bibit," ujar Adi.  

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas