Sedapnya Kerapu Bakar di Rumah Makan Belum Punya Nama
Segarnya racikan bumbu Kerapu Bakarlah yang selalu mengundang orang-orang untuk terus datang.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Made Cintya Dewi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Begitu memasuki rumah makan Belum Punya Nama, segera terasa suasana yang menyejukkan.
Di tengah hiruk pikuknya kota Denpasar, di Jalan Tukad Punggawa No 27, Serangan, Denpasar, Bali terdapat satu rumah makan yang hampir semua fasilitasnya terbuat dari bambu.
Rumah Makan Belum Punya Nama. (Tribun Bali/Made C Dewi)
Langit-langit dan penutup atap bagian depan juga menggunakan bahan bambu.
Begitu pula dengan tirai yang menutupi sisi samping dan depan warung.
Meja makan maupun meja kasir, hingga tempat lampu, seragam terbuat dari bambu.
Bukan hanya itu yang membuat pengunjung tertarik datang ke sana.
Segarnya racikan bumbu Kerapu Bakarlah yang selalu mengundang orang-orang untuk terus datang.
Selain itu ikan kerapu yang digunakan langsung diambil dari kolam yang berada di belakang rumah makan.
Di antara sekian menu kerapu yang disajikan, yang paling diminati pengunjung adalah Kerapu Bakar.
Ada tiga macam hidangan Kerapu Bakar di antaranya disajikan pedas, dengan kecap dan terakhir dicampur madu.
Bumbu ketiga Kerapu Bakar itu masing-masing diolah secara khusus.
Racikan Kerapu Bakar pedas, menggunakan cabai dan sejumlah bahan rempah lainnya.
Sebagaimana namanya, yang kecap, bahan dasar bumbunya adalah kecap, sementara untuk kerapu bakar madu, mereka hanya menggunakan madu asli.
Selain Kerapu Bakar, tersedia pula Kerapu Kuah Kuning, dan Kerapu Kuah Bening.
Kerapu Bakar yang disajikan di rumah makan ini terbilang memilki keistimewaan tersendiri. teknik pembakarannya berbeda.
“Ikan kita bakar dengan cara mengatur ketinggian dan jarak arang dengan ikannya. Sehingga tidak akan membuat ikan itu hangus,” ungkap pemilik Warung Makan Belum Punya Nama, Sutjipto Widarta, seraya menambahkan, dipilihnya nama Belum Punya Nama, agar bisa lebih menarik perhatian orang.
Arang yang dipakai bukan arang kayu, melainkan arang batok kelapa.
Arang batok kelapa memiliki tingkat kepanasan yang lebih tinggi, dan membuat kematangannya semakin sempurna.
Hasilnya, Kerapu Bakar yang dihidangkan memang memiliki tingkat kematangan yang pas, tidak hangus maupun tidak mentah.
Warnanya jadi agak kecokelatan dan tekstur dagingnya lembut.
Bumbunya pun meresap sampai ke bagian daging yang paling dalam.
Kerapu Bakar disajikan dengan sayur lalapan seperti timun, tomat dan kol.
Rumah makan ini juga menyediakan paket Prawntastee Lunch, paket jumbo yang bisa dinikmati oleh dua orang.
Paket ini terdiri dari Jumbo King Prawn berisi Ikan Kerapu bakar pedas, kecap, ataupun madu, ditambah sayur kangkung atau sawi, lengkap dengan minuman dan nasi putih.
Satu paket itu dibanderol dengan harga Rp 150 ribu.
Selain kerapu, menu lainya yang ditawarkan adalah cumi bakar.
Cumi dibakar dengan tambahan mentega.
Rasanya begitu kenyal dan agak manis.
Diskon 15 Persen
Rumah Makan Belum Punya Nama menyewakan tempat untuk acara-acara tertentu seperti arisan, meeting dan lainnya.
Pengunjung tidak akan dikenakan biaya untuk pemakaian tempat.
Mereka hanya perlu membayar biaya makanan dan minuman yang dipesan.
Pengunjung semakin dimudahkan karena warung makan ini memilki kapasitas sampai 100 orang.
Tempat parkirnya juga cukup luas sehingga kendaraan roda empat bisa dengan mudah parkir.
Rumah makan dibuka mulai pukul 10.00 sampai 20.00 wita.
Guna melengkapi sajian makanan yang ditawarkan, mereka menyediakan beberapa menu minuman, dan yang paling banyak diminati adalah orange juice.
Setiap pengunjung juga akan mendapatkan potongan harga sebanyak 15% tanpa syarat khusus. (*)