TRIBUNNEWS.COM - Amman adalah ibukota Yordania yang merupakan kota tua sekaligus kota Modern.

Ini adalah satu dari kota tertua di dunia dan tetap dihuni dan selama kekuasaan Graeco-Romawi sebagai Philadelphia.

Bangunan yang menjulang tinggi menghiasi kota Amman adalah Benteng. Di atas bukit ini dimana kita memandang kota adalah sisa-sisa kuil Hercules, sebuah istana Umaya yang dibangun pada tahun 720M.

Sekitar 30 meter di selatan kota Amman, terdapat “kotamosaik” yaitu Madaba. Madaba adalah satu tempat perkumpulan mosaik terbesar di dunia, banyak diantaranya telah berusia 1400 tahun.

Yang paling terkenal adalah Peta Tanah Suci (560 M). Di dalamnya terdapat lebih dari dua juta potongan tesserae batu dan dipercaya untuk membuatnya diperlukan selama enam tahun.

Peta memperlihatkan dengan jelas daerah Jerusalem, Laut Mati, Sungai Jordania, Jericho Neblus, Hebron dan Delta Sungai Nil di Mesir dan Lebanon selatan.

Tidak jauh dari bagian barat Amman, Pada ketinggian diatas sebuah puncak bukit dikelilingi oleh hutan pinus dan pohon anggur, terletak sebuah Benteng Ajlun.

Benteng yang dibangun pada abad 12 merupakan sebuah contoh arsitektur Islam yang cantik, berfungsi sebagai benteng pertahanan militer untuk melindungi wilayah dari serangan pasukan salib. Benteng tersebut merupakan daya tarik yang populer baik warga Jordania maupun wisatawan mancanegara.

Dikenal sebagai “Pompeii Timur” karena perawatan kota ini sangat bagus, Jerash merupakan kota romawiyang terbesar dan terawat dengan baik di luar Itali, terletak kurang dari satu jam perjalanan dengan mobil dari Amman untuk sampai di Jerash.

Gerbang berbentuk busur sudah terlihat ketika anda mendekasi kota ini yang dibangun sebagai penghormatan terhadap kaisar Hadrian atas kedatangannya di Jerash pada tahun 129 M.

Dalam dinding kota yang masih tersisa ada jalan-jalan bertiang, kuil-kuil di puncak bukit, teater yang spektakuler, tempat pemandian dan lapangan umum. Setiap tahunnya selama bulan Juli, kota ini menjadi sangat ramai dengan adanya Festival Budaya dan Seni Jerash yang memikat ribuan wisatawan.

Bukanlah Yordania jika anda tidak mengunjungi laut mati. Laut Mati adalah titik paling rendah di dunia, hanya 400 meter di bawah permukaan laut.

Laut ini menerima pasokan dari banyak arus, termasuk dari Sungai Yordania, namun laut ini tidak dapat mengalirkan airnya keluar, sehingga satu-satunya cara agar airnya keluar adalah dengan penguapan.

Melalui proses penguapan, airnya memiliki banyak kandungan garamdan mineral sehingga dikenal memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit. Dengan kadar garam diatas rata-rata laut biasa yaitu 32 – 35%. Dengan kadar garam yang sangat tinggi, maka di laut ini tidak ada kehidupan.