Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kampret Itu Maknanya Sialan, Dan Ini Sebabnya Tempat Wisata Ini Dinamai Gua Kampret

Mau tahu mengapa tempat wisata di Kabupaten Langkat ini dinamai Gua Kampret? Ini dia jawabannya.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kampret Itu Maknanya Sialan, Dan Ini Sebabnya Tempat Wisata Ini Dinamai Gua Kampret
TRIBUN MEDAN/ SILFA HUMAIRAH
Sejumlah wisatawan berfoto di dalam Gua Kampret di Kabupaten Langkat, Sumut. Banyak kotoran kelelawar berserakan membuat tempat ini dinamai Gua Kampret. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Kabupaten Langkat, tepatnya objek wisata yang cukup familiar di mata wisatawan lokal dan luar negeri, Bukit Lawang, Sumut, kaya akan objek wisata gua.

Seperti halnya gua Kampret yang terkenal dengan semburan cahaya yang masuk seperti rongga.

Cahaya matahari yang menembus rapatnya celah-celah bebatuan di gua ini.

Tapi aroma menyengat dari kotoran kelelawar saat di dalam gua ini yang membuat nama gua tersebut disebut Gua Kampret.

Kampret sendiri memiliki arti kelelawar bagi masyarakat sekitar. Berbeda dengan makna "kampret" yang bermakna "sialan" bahasa gaul yang sering diucapkan anak muda.

Untuk mencapai gua tersebut, wisatawan juga tidak akan menemui kesulitan berarti.

Berita Rekomendasi


Karena walaupun berada di dalam hutan, sudah ada petunjuk-petunjuk arah yang dipasang oleh masyarakat setempat, hanya memakan waktu 20 menit dari tepi sungai Bahorok, wisatawan sudah bisa melihat gua yang indah tersebut.

Sebelum sampai di mulut gua, ada penjaga yang nantinya akan menemani wisatawan untuk masuk gua.

Selain untuk melindungi jika ada binatang melata, juga menjadi pemandu wisatawan selama berada di dalam gua dengan kedalam 1 kilometer tersebut.

Atang, penjaga menuturkan untuk masuk ke gua tersebut tidak sulit. Hanya perlu mendaki sedikit untuk sampai di mulut gua. Untuk memudahkan wisatawan tanah dibentuk seperti tangga.

Kiri dan kanan jalur banyak akar-akar pohon yang dapat dijadikan pegangan untuk mendaki.

Wisatawan dihimbau menggunakan celana panjang, membawa senter dan air minum. Walaupun tidak dalam, guanya cukup gelap, dan lembap.

"Untuk jaga-jaga jika dehidrasi, air minum wajib di bawa ke dalam," tambahnya.   

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas