Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pantai Sibolazi dan Legenda tentang Hamparan Batu di Tempat Itu

Ada cerita jika batu tersebut merupakan jelmaan sepasang kekasih yang tidak direstui hubungannya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pantai Sibolazi dan Legenda tentang Hamparan Batu di Tempat Itu
Tribun Medan/Silfa Humairah
Pantai Sibolazi. 

Laporan wartawan Tribun Medan/Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pantai Sibolazi, Pulau Samosir, Sumatera Utara cukup memudahkan wisatawan yang ingin berwisata tapi tidak membawa kendaraan saat menyeberang dari dermaga Simanindo.

Pantai tersebut hanya sekitar 1,5 kilometer dari dermaga penyeberangan Simanindo-Tiga Ras, sehingga memudahkan bagi siapapun untuk datang menikmati pantai ini.

Pantai yang terletak di pinggir jalan raya Kota Pangururan menuju Simanindo ini hanya membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit untuk tiba di tempat ini dari pusat Kota Pangururan dan 5 menit menuju dermaga.

Pantai Sibolazi memiliki kekayaan pantai pasir putih dan hamparan batu besar yang menjadi satu dintara icon wisata unggulan Kabupaten Samosir.

Keindahan dan luasnya serta kelembutan pasir putih yang dimiliki pantai ini, membuat wisatawan luar negeri pun tidak melewatkan tempat ini.

Namun, panorama hamparan batu di pinggiran pantai tersebut tidak sembarang batu, melainkan memiliki legenda tersendiri yang diyakini penduduk.

Berita Rekomendasi

Nama batu itu adalah Batu Siauga. Batu ini persis berdiri di pinggir Pantai Sibolazi.

Sada Sagala, penduduk, saat diajak bercerita oleh menceritakan asal muasal terjadinya Batu Siauga.

Menurutnya, ada cerita jika batu tersebut merupakan jelmaan sepasang kekasih yang tidak direstui hubungannya.

"Orangtua mereka tidak menyetujui jadi mereka kabur ke pinggir pantai tersebut dan berdoa agar dipersatukan oleh sang Kuasa atau mereka akan mati bersama. Dan setelah mereka selesai berdoa, tiba-tiba langit terbuka dan petir menggelegar. Saat warga kampung mencari mereka, tiba sepasang kekasih tersebut berubah menjadi batu besar, serta kerbau dan alat bajak yang mereka bawa saat kabur menjadi beberapa bongkahan batu," ujarnya.

Karena cerita itu, hingga saat ini apabila ada yang membiarkan anaknya kawin lari dan melewati lokasi Pantai Sibolazi, maka keluarganya tidak akan akur.

Di luar cerita tersebut, pantai ini memang layak dikunjungi karena sangat aman bagi anak anak dan pengunjung yang tidak terlalu mahir berenang.

Pantai ini dikelilingi beberapa pepohonan yang rindang sehingga sangat menyenangkan bisa berbaring sambil menikmati makanan dan minuman yang tersedia.

Tidak itu saja, untuk menguji adrenalin para pengunjung, di tempat ini tersedia wahana permainan air, seperti, banana boat.

Sementara untuk memanjakan anak-anak, wahana air seperti sepeda air dan perahu cano juga tersedia disini.

Untuk acara camping atau sekedar pesta barbecue, Pantai Sibolazi juga sangat cocok.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas