Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jeju Air Tertarik Rute ke Manado dengan Membawa Wisatawan Korea

Dari mendarat pagi pukul 08.30 di Incheon Airport, perjalanan ke Conrad Hotel Seoul, 10.30, Menpar Arief Yahya langsung One on One Meeting

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Jeju Air Tertarik Rute ke Manado dengan Membawa Wisatawan Korea
NET
Maskapai Korea Selatan Jeju Air 

Jin Air malah tertarik untuk terbang ke Lombok, NTB. Satu dari 10 Destinasi Utama yang sedang dibangun cepat oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Persoalannya juga sama dengan Jeju Air, soal izin untuk mendarat ke Lombok tersebut.

“Selain itu, kami harus berpromosi bersama dengan Kemenpar untuk menjual paket wisata dengan tujuan Lombok Indonesia,” kata Mr Lee Kuang.

Menpar Arief Yahya pun menyanggupi dua hal itu, soal membantu mempercepat pengurusan izin mendarat dan beroperasi di Indonesia. Juga bersama-sama mempromosikan paket terbang ke Indonesia.

“Saya juga mau Jin Air juga terbang ke Manado, sehingga ibu kota Sulawesi Utara itu semakin hidup pariwisatanya,” ujar Arief Yahya.

Mantan Dirut PT Telkom itu tidak bosan-bosan mengungkapkan pentingnya rumus 3A itu. Atraksi, Akses dan Amenitas, yang biasa disingkat 3A. Soal Atraksi, Arief Yahya yakin potensi Indonesia dan di semua daerah itu oke.

Dari soal culture, nature dan man made-nya bisa diandalkan. Tetapi soal akses, itu tidak bisa diabaikan. Sebaik, seindah, sesempurna apapun, kalau tidak ada “jembatan masuk” terus mau lewat mana wisman itu.

“Kita baru sadar kan? Kalau akses dari Korea ke Indonesia itu sangat minim? Tidak ada LCC, penerbangan yang murah meraih tetapi tetap aman? Bagaimana mau mendapat jumlah wisman banyak kalau aksesnya minim dan mahal,” sebut ahli marketing itu yang sudah menulis buku, Paradox Marketing, Great Spirit Grand Strategy, dan C2C – Creativity to Commerce itu.

Berita Rekomendasi

Bahkan disebut, Paket ke Bali itu jauh lebih mahal daripada paket wisata ke Hawai, dari Seoul.

Sedangkan A ketiga, adalah Amenitas. Sebuah destinasi tanpa didukung amenitas, seperti hotel, homestay, convention, restoran, café, transport local, mal, souvenir shop, dan lainnya juga tidak menarik wisatawan.

Fasilitas ini juga harus ada, dan siap untuk membuat destinasi itu kuat. Tiga A itu adalah kebutuhan dasar sebuah destinasi itu akan hidup.

“Karena itu, harus dikejar dan dikebut terus," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas