Selada Ayam, Menu Favorit Buka Puasa Warga Banjarmasin
Makanan yang satu ini memang bukan khas Banjar, namun menjadi salah satu menu berbuka favorit warga Banjarmasin
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Selada ayam selama beberapa tahun belakangan ini marak dijual saat Ramadan di Banjarmasin.
Makanan yang satu ini memang bukan khas Banjar, namun menjadi salah satu menu berbuka atau makan malam favorit warga Banjarmasin saat bulan puasa.
Alasannya karena bahannya yang mengandung banyak sayur seperti wortel, tomat, daun selada, kacang polong dan timun yang semuanya disajikan mentah sehingga terasa segar dan tentunya menyehatkan.
Selain itu, menu ini juga dilengkapi potongan telur rebus, bawang goreng dan daging ayam cincang yang sudah dimasak dengan bumbu khusus.
Sebagai pelengkapnya ada emping dan kuah berwarna kuning yang agak kental.
Rasanya yang menyegarkan menjadi alasan para peminatnya berburu selada ayam untuk santapan berbuka puasa atau makan malam.
Di antaranya adalah Ana.
Perempuan berjilbab ini mengatakan selada ayam yang berbahan sayuran sangat cocok sebagai penyeimbang berbagai makanan dan minuman lainnya yang sudah masuk ke tubuh.
Selada ayam.
“Kalau menu berbuka puasa biasanya banyak yang manis. Lalu makan malamnya ada yang berbahan daging. Kalau ditambah dengan selada ayam yang banyak sayurannya jadi terasa segar. Buat penyeimbang aja,” katanya.
Pembeli lainnya, Dewi, mengatakan berbuka puasa dengan menu ini sangat nikmat.
Rasa segar dan porsinya yang banyak membuatnya puas menyantapnya.
“Kalau di hari-hari biasa jarang ada. Banyaknya cuma di bulan puasa,” ujarnya.
Selada ayam ini berporsi besar.
Satu porsi cukup untuk dua orang, harganya Rp 30 ribu seporsi.
Penjualnya dari gerai Selada Ayam 99 yang berjualan di Pasar Wadai Ramadan 1437 H di depan Kantor Wali Kota Banjarmasin, Supian, mengatakan biasanya banyak yang membeli selada ayam untuk menu berbuka puasa.
“Banyak yang bilang rasanya segar. Pas untuk menu berbuka puasa, selain mengonsumsi yang manis-manis,” ucapnya.
Kuliner ini sebenarnya khas luar negeri, tepatnya Eropa, namun di Banjarmasin cukup populer beberapa tahun belakangan ini.
Dan uniknya lagi, peminatnya membludak saat Ramadan tiba.
“Saya jualan biasanya di Pasar Baru. Sehari-hari jualan nasi goreng. Selada ayam juga ada, tetapi di luar bulan puasa nggak laku. Kalau pas bulan puasa laku banget, banyak yang memakannya untuk berbuka puasa,” ujarnya.
Untuk pembuatannya mudah saja.
Semua bahan dicampurkan jadi satu.
“Yang dimasak cuma kuahnya, telur rebus, bawang goreng dan daging ayamnya. Selebihnya kan mentah, cuma dikupas lalu dicampurkan semua,” tutupnya. (Yayu Fathilal)