Keliling Eropa Cuma Berbekal Uang Rp 20 Juta, Mau? Begini Caranya
Para pelancong dengan biaya rendah kerap memanfaatkan CouchSurfing.com untuk mendapatkan teman di belahan dunia lain.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Para pelancong dengan biaya rendah kerap memanfaatkan CouchSurfing.com untuk mendapatkan teman di belahan dunia lain yang bisa menyediakan penginapan gratis.
Tak pelak, situs berbasis hospitality exchange (hospex) ini makin terkenal.
CouchSurfing terinspirasi dari perjalanan Casey Fenton, orang Amerika yang ingin melakukan perjalanan ke Islandia.
Saat itu, Casey secara random mengirim e-mail ke 1.500 pelajar di Islandia untuk tinggal di tempat mereka selama perjalanannya, dan yang mengejutkan, dia mendapatkan 50 tawaran.
Setelah itu, sepulangnya Casey ke kampung halamannya, di Boston, ia mulai membangun wesbite CouchSurfing, terinspirasi dari perjalanannya.
CouchSurfing sendiri itu adalah website yang menyediakan platform buat para anggotanya untuk menjadi host atau sebutan bagi orang yang secara sukarela menyediakan tempat penginapan bagi para pelancong untuk menjadi tamu di rumah mereka.
Sebaliknya bagi orang yang berkunjung ke rumah host biasa disebut sebagai surfer atau orang yang sedang travelling.
Buat para pelancong, CouchSurfing bisa membantu karena bukan sekadar mendapatkan tempat menginap gratis, tapi bisa mendapatkan teman-teman baru kemana pun pergi termasuk bisa merasakan bagaimana hidup satu atap bersama orang lokal lengkap dengan kebiasaan atau rutinitas setiap harinya. Tidak menutup kemungkinan, bisa mengunjungi tempat baru di sebuah wilayah.
Salah satu yang menggunakan website ini adalah Suyanti Prasetio. Perempuan asal Rungkut, Surabaya ini mengaku sejak tahun 2008 menjadi member CS.
Menurutnya banyak pengalaman yang didapatkannya setelah aktif di CS ini.
“Yang jelas saya bisa liburan ke luar negeri dengan hemat. CS ini meminimalkan anggaran liburan, karena ada teman di luar negeri yang bersedia memberi tumpangan tidur. Lumayan lah dapat penginapan gratis,” katanya kepada Surya (Tribunnews.com Network)
Suyanti mengatakan, jika tidak ada CS, maka anggaran liburan bakal besar. Ia menjelaskan, biaya terbesar dalam liburan adalah penginapan dan tiket pesawat. Apalagi jika melancong di Eropa yang memang biaya hidupnya mahal.
“Kalau salah satu pengeluaran sudah bisa dihilangkan, kan bisa liburan dengan low budget. Ya inilah salah satu keuntungan dari CS,” terangnya.
Salah satu pengalaman terbaik, dikatakan Suyanti saat mengunjungi lima negara selama satu bulan tahun 2013. Kelima negara itu Jerman, Italia, Swiss, Prancis, dan Belanda.
“Saya hanya berbekal uang Rp 20 juta saja itu belum termasuk tiket pesawat. Saya keliling kelima negara itu kalau gak salah selama satu bulan full,”jelasnya.
Menurut Suyanti, uang Rp 20 juta itu digunakan untuk transportasi selama di lima negara, biaya makan, dan beberapa kebutuhan lainnya. Ia tidak memikirkan biaya penginapan, karena sudah ada teman CSnya yang bersedia memberikan penginapan gratis selama berada di Eropa Barat. “Lumayan murah sih, bisa jalan-jalan keliling lima negara hanya bawa uang saku Rp 20 juta. Bisa liburan tanpa biaya mahal,” ungkapnya.
Dia mengaku selama perjalanan keliling lima negara itu lebih memilih tempat wisata sejarah seperti museum. Ia lebih senang melihat bangunan-bangunan tua yang memiliki ciri khas gaya arsitekturnya.
“Saya lebih suka jalan-jalan di sekitar kota sambil melihat bangunan tua, karena kesannya indah sekali untuk dinikmati,” paparnya.
Ada cara lain yang dilakukan Suyanti untuk menghemat biaya liburan. Ia merancang baik-baik acara liburannya ke luar negeri. Antara lain dengan mencari tiket dari maskapai penerbangan yang menggelar.
“Saya juga bisa pesan tiket kereta di negara yang mau saya kunjungi, atau bus, dan kebutuhan lain. Kalau di luar negeri harga tiket berbeda jika dipesan dari awal daripada pesan dadakan,” imbuhnya.
Suyanti menyarankan, untuk waktu liburan, pilih momentum besar. Semisal akhir tahun sekaligus tahun baru atau sebentar lagi libur Hari Raya Idul Fitri, dan hari besar lainnya, Risikonya memang akan banyak orang yang liburan sehingga padat, namun banyak alat transportasi, restauran, penginapan, atau lainnya yang sedang diskon harga. “Ini juga yang sering saya lakukan saat merencanakan waktu liburan,” tandasnya.
Suyanti mengakui pekerjannya memang santai dan tidak terikat waktu. Sebab, selama ini , ia bekerja sebagai freelance illustrator, animasi, designer grafis, dan sebagainya. Sehingga, ia pun mengaku tidak sulit menentukan waktu liburan. Semisal ada promo tiket pesawat, dan free tidak ada pekerjaan, ada plan jelas langsung berangkat. “Kalau saya liburan minimal dua minggu, dan paling lama sebulan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Suyanti sudah ratusan kali menjadi host atau tuan rumah bagi para surfer. Ia mengaku, sering menyediakan tempat gratis bagi para traveler dari berbagai macam dunia. Sedangkan, untuk menjadi surfer, ia mengaku tidak lebih dari 30 kali. “Tapi saya tidak khawatir, sewaktu-waktu ke luar negeri, saya sudah punya teman banyak yang pernah tinggal bersama saya, nanti hanya menghubunginya saja,” ungkapnya.
Sementara itu, member lainnya Aizzal Barly Zulkarnain mengakui ada banyak manfaat saat aktif di CS. Keuntungan yang didapatkannya salah satunya adalah liburan dengan low budget. “Sekarang tujuan liburan adalah refresh otak dan pikiran agar lebih segar, tapi terkadang banyak orang yang terbentur soal mahalnya biaya liburan. Pengalaman saya liburan menggunakan CS ini memudahkan liburan meski biayanya minim,” ungkapnya.
Kemudahan itu, dikatakan Barly, sapaan akrabnya sudah terlihat saat awal membuat akun di CS.
Ia mengaku membuat akun, dan berkomunikasi dengan banyak orang di dunia. Setelah itu, ia mencantumkan nama negara yang akan dikunjungi.
Tak lama, aka nada respons dari beberapa member CS yang menawarkan untuk tinggal bersama. “Kalau saya oke, tinggal klik saja dan nanti tinggal atur waktunya saja. Sangat mudah penggunaannya,” jelasnya.
Ia mengaku memiliki pengalaman berkunjung ke Rusia. Saat itu, ia hanya membawa uang saku sekitar Rp 15 juta untuk satu minggu, padahal kebutuhan hidup di Rusia tinggi. “Untungnya saya punya teman di Rusia, jadi ada tempat untuk numpang tidur, jadi lumayan bisa agak ngirit,” katanya.
Kendati demikian, ia mengaku bahwa tidak sekadar numpang tidur kalau menggunakan CS ini. Dalam pergaulan itu ia lebih ingin mengenal budaya lokal dan personal host-nya.
“Bagaimana sih kehidupan di sana. Jadi tidak hanya kita numpang tidur, tapi bercengkrama, berbagi pengalaman dan masih banyak lagi. Banyak kok manfaatnya memang dari website ini,” tuturnya.
Selain itu, dikatakan Barly, keuntungan lainnya yakni juga bisa menambah teman atau networking sesama traveler dari seluruh dunia. Ia mengaku bisa mendapatkan informasi lebih di luar ruang lingkup kerjanya. Sehingga, ia menyimpulkan bahwa host ataupun surfer ini tidak hanya butuh saat keperluan travelling. “Kalau kita baik dengan mereka, justru kami bisa bersahabat baik. Bahkan, saya punya teman baik dari Swedia yang layaknya sahabat, cerita kami bukan hanya sekadar berbagi info tentang travelling tapi ke kehidupan pribadi juga,” imbuhnya.
Dia menyebut untuk tren travelling saat ini lebih cenderung flash packer atau istilahnya bisa travelling murah akan tetapi dilengkapi dengan fasiltas yang memadai. Ia mengatakan, untuk negara yang cocok menjadi tempat tujuan flash packer saat ini adalah Jepang,. Biaya yang dibutuhkan untuk ke Negeri Matahari Terbit itu tidak terlalu besar, namun fasilitas memadai. “Semacam One day trip, jadi sekarang ini orang lebih suka mengunjungi tempat yang pemandangannya bagus untuk difoto baik itu mainstream atau anti mainstream. Objeknya bagus dan masih alami yang pasti,” imbuhnya.
Selain itu, Daniel member CS lainnya mengakui bahwa website ini memang memudahkan untuk menghemat biaya liburan. Ia memang tidak pernah ke luar negeri, karena belum ada waktu. Namun, dari pengalamannya sejauh ini, ia sudah merasakan manfaat dari website CS. “Sejauh ini, memang saya baru mengunjungi beberapa kota di Indonesia saja. Banyak kok yang saya dapatkan, terpenting adalah bisa mendapatkan penginapan gratis dan hal ini yang membuat liburan saya semakin hemat,” tuturnya.
Ia mengaku, hanya butuh untuk biaya pesawat atau bus dan kereta sebagai transportasi. Sisanya , membawa uang sedikit untuk bekal selama liburan. “Pokoknya sudah ada tempat buat tidur aja sudah tenang, karena ada penginapan saat liburan itu sangat penting,” pungkasnya. (galih)