Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Oleh-oleh "Antimainstream" dari Biak

Menurut penduduk lokal setempat ada satu barang yang tak boleh luput Anda bawa dari kabupaten di utara Papua ini.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Inilah Oleh-oleh
Silvita Agmasari
Ikan-ikan yang dijual di salah satu kios pasar ikan di Biak, Papua. 

TRIBUNNEWS.COM, BIAK - Umumnya oleh-oleh berupa barang cinderamata atau makanan khas suatu daerah, tapi jika Anda berkunjung ke Biak, Papua oleh-olehnya justru berbeda.

Menurut penduduk lokal setempat ada satu barang yang tak boleh luput Anda bawa dari kabupaten di utara Papua ini. 

"Kalau pulang dari sini harus bawa ikan. Jangankan orang Jakarta, orang Jayapura kalau dari Biak juga bawa ikan. Konon kadar air laut disini lebih asin dibanding yang lain, makanya ikannya lebih segar," ungkap Blandina Isabella, penduduk setempat sekaligus staf WWF yang ikut serta dalam Ekspedisi Saireri dari WWF Indonesia berkeliling Biak dan Kepulauan Yapen, Selasa (21/6/2016).




Pasar ikan terletak di Jalan Teuku Umar, letaknya strategis berada di tengah kota Biak.

Sedangkan waktu buka pasar ikan terhitung sore sampai malam hari.

Waktu ini disesuaikan dengan waktu nelayan pulang dari melaut.

Tak heran ikan-ikan yang dijual di sini sangat segar.

BERITA TERKAIT

Segala jenis ikan dijual di pasar ini, mulai dari ikan kecil seperti baronang, kakap, kakaktua, sampai ikan tuna dengan berbagai ukuran.

Cumi-cumi dan gurita juga dapat ditemui di pasar ini.


Silvita Agmasari - Ikan tuna yang dijual di pasar ikan Biak 

Saran KompasTravel, keluarkan segala jurus untuk menawar.

Di pasar ini, pembelian dengan jumlah banyak dibanderol dengan harga lebih murah. 

Soal packing atau membungkus ikan tak perlu khawatir.

Banyak kios di pasar ikan Biak yang menjual cool box atau kotak pendingin dengan bahan dasar gabus.

Nah, untuk packaging ini yang justru Anda harus mengeluarkan bujet lebih.

Menurut pengalaman KompasTravel, cool box di pasar ikan Biak sulit ditawar dan dibanderol dengan harga mulai Rp 35.000 sampai ratusan ribu rupiah.

Selain itu harga es dibanderol Rp 2.500 per satu balok, belum lagi termasuk biaya packing.

Di bandara, Anda akan dibanderol ongkos packing plastik seharga Rp 50.000, sebab kotak pendingin tak boleh masuk bagasi pesawat jika tak dibungkus plastik dengan rapat.

Alhasil setelah KompasTravel hitung, biaya packing secara menyeluruh untuk kotak pendingin berukuran sedang adalah Rp 150.000.

Jadi ada baiknya Anda membeli ikan dengan jumlah banyak agar biaya packing tak melebihi biaya belanja ikan Anda.   

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas